Longsor Timbun Puluhan Rumah, Dua Warga Tewas

30 Maret 2010 16:58 WIB
Ternate (ANTARA News) - Tanah longsor telah menimbun puluhan rumah di Desa Kahatola, Kecamatan Loloda, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, dan dilaporkan dua warga meninggal dunia dalam bencana itu.

Sampai sekarang para korban masih menghuni tenda darurat yang dibangun pemerintah daerah. Demikian juga dengan puluhan keluarga di Desa Tolofuo dan Busala yang juga mengalami musibah serupa.

Tim bala bantuan dari Dinas Sosial Pemkab Halbar sudah diterjunkan, namun karena cuaca buruk membuat mereka terhambat untuk mencapai lokasi bencana, kata Kepala Kesbang Linmas yang juga Ketua Satlak PB II Kabupaten Halbar, Hairudin Umaternate, ketika dikonfirmasi, Selasa.

Akibatnya, bantuan berupa beras, supermi, dan bantuan lainnya sudah mulai dikucurkan oleh pemerintah daerah, melalui Dinas Sosial Kabupaten Halbar belum juga sampai ke lokasi karena kondisi jalan yang tak memadai.

Selain itu, dari Palang Merah Indonesia (PMI) daerah Maluku Utara, juga telah mengirim timnya ke lokasi kejadian, guna membantu warga melakukan pembersiahan puing-pung rumah yang mengalami kerusakan.

Tugas tim ini, membantu proses evakuasi korban serta menyalurkan bantuan tanggap darurat. Mereka juga melakukan pendataan jumlah kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana tanah longsor dan banjir bandang di dua desa tersebut.

?tim terpadu dari Pemda Halbar termasuk dinas PU akan mengunjungi lokasi kejadian. Tim ini bertugas untuk melakukan pendataan tingkat kerusakan rumah-rumah warga di tiga desa tersebut? katanya.

Data yang dihimpun di posko penanggulangan bencana, disebutkan longsor dan bencana banjir ini mengakibatkan, dua orang meninggal dunia (belum diketahui nama korban), satu orang luka-luka serta puluhan rumah mengalami kerusakan. Masing-masing di Desa Tolofuo puluhan rumah tertimbun tanah, sementara Kahatola seluruh rumah warga tertimbun matrial tanah longsor.

Peritiwa longsor dan banjir bandang ini terjadi sekitar jam 03.00 Senin dini hari, saat warga didua desa yang terpisah ini tertidur lelap. Karena, sebelumhya dari pagi hingga sore hari kedua desa-desa itu diguyur hujan.

(T.KR-AF/L002/S026)

Pewarta: surya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010