"Yang di-Pertuan Agong telah berkenan menerima menghadap Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin di Istana Abdul Aziz, Kuantan pada jam 5.00 petang tadi malam," juru bicara Istana Negara, Indera Ahmad Fadil Shamsuddin, dalam pernyataannya di Kuala Lumpur, Minggu.
Sesi menghadap tersebut merupakan permohonan PM Muhyiddin, menyusul pelaksanaan musyawarah khusus kabinet yang dipimpinnya di Putrajaya Jumat pagi.
"Dalam sesi yang berlangsung selama lebih kurang satu setengah jam ini, Al-Sultan Abdullah telah berkenan menerima usulan-usulan yang telah dicapai oleh rapat kabinet untuk pertimbangan dan pelaksanaannya oleh raja," katanya.
Juru bicara Istana Negara tidak menyebutkan usulan-usulan yang telah disampaikan perdana menteri pada pertemuan tersebut.
"Al-Sultan Abdullah amat memahami keperluan kelangsungan pelayanan negara untuk memerangi ancaman wabah COVID-19. Baginda turut amat prihatin terhadap kegelisahan dan kegusaran rakyat terhadap perkembangan terkini," katanya.
"Sultan Abdullah menasihati seluruh rakyat supaya tenang, tidak panik dan bersabar dalam menghadapi situasi terkini sambil menunggu keputusan mengenai usulan-usulan tersebut," katanya.
Sementara itu, rencana penerapan keadaan darurat yang diberitakan sejumlah media mendapat penolakan sejumlah tokoh oposisi di Malaysia.
"COVID-19 telah digunakan untuk membenarkan parlemen ditunda, dipersingkat, dan tidak ada perdebatan. Sekarang untuk membenarkan pernyataan Keadaan Darurat. Namun kekuasaan dan otoritas di pemerintahan saat ini sudah memadai untuk menangani pandemi," ujar mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad.
Baca juga: PM Malaysia menghadap raja minta pengesahan UU Covid-19
Baca juga: Malaysia alokasikan Rp60 M untuk perangi COVID-19
Baca juga: Raja Malaysia tunda pertemuan dengan ketua partai karena COVID-19
Malaysia peringati hari kemerdekaan ke-63 secara sederhana
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020