Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif untuk meningkatkan kapasitas dan memperkuat kerja sama dengan berbagai mitra global agar dapat bangkit dan mengembangkan usahanya di masa pandemi COVID-19 melalui G-CINC.Komitmen G-CINC adalah untuk mengarusutamakan isu-isu ekonomi kreatif dan memenuhi mandat Bali Agenda for Creative Economy.
Direktur Hubungan Antarlembaga Kemenparekraf/Baparekraf, K. Candra Negara,
Sabtu, mengatakan G-CINC menjadi salah satu wadah bagi pelaku ekonomi kreatif untuk mendapatkan wawasan seputar sektor ekonomi kreatif hingga memunculkan peluang kerja sama antar mitra ekonomi kreatif di dunia.
Program G-CINC mendatangkan para pakar dari berbagai negara untuk “sharing” pengalaman dan “expertise” di bidang ekonomi kreatif.
"Komitmen G-CINC adalah untuk mengarusutamakan isu-isu ekonomi kreatif dan memenuhi mandat Bali Agenda for Creative Economy," ujar Candra.
Baca juga: Kemenparekraf: Akses pembiayaan bank masih jadi kendala startup
Pihaknya telah membentuk Global Center of Excellence for International Cooperation and Creative Economy (G-CINC) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB.
"Sektor ekonomi kreatif memberikan peluang yang baik bagi Indonesia. Oleh karenanya sektor ekonomi kreatif ini harus memperkuat jaringan kerja sama internasional untuk memperluas kerja sama dengan mitra nasional dan internasional dan saya yakin dapat memunculkan peluang-peluang yang baik," ujar Candra.
Ia berharap, acara G-CINC dapat memunculkan peluang antara pelaku ekonomi kreatif di Indonesia dengan pelaku ekonomi kreatif di berbagai negara untuk berkolaborasi menciptakan suatu karya yang bermanfaat bagi negara.
"Melalui acara G-CINC yang dihadiri oleh banyak pakar seperti dari Kamboja, Vietnam, Singapura dan Australia, saya berharap kita bisa lebih banyak berkolaborasi setelah selesainya program ini," ujar Candra.
Baca juga: Menparekraf dorong UMKM buat produk yang berikan "experience" menarik
Sementara itu, Direktur Perdagangan, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual pada Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Hari Prabowo, menjelaskan, berkolaborasi dengan berbagai stakeholder turut membantu mempromosikan industri kreatif Indonesia.
"Meskipun pandemi COVID-19 tapi kita harus optimistis bisa maju terus karena keberlangsungan acara ini sangat berarti untuk kita. Kita memiliki tujuan untuk memulihkan ekonomi dan akan terus berkolaborasi dengan stakeholder untuk mempromosikan industri kreatif Indonesia," ujar Hari.
Direktur Eksekutif Kamboja Living Art, Phloeun Prim menjelaskan salah satu cara untuk membangkitkan sektor ekonomi kreatif di negara Kamboja adalah dengan memberikan beasiswa kepada masyarakatnya yang ingin mempelajari dunia industri kreatif.
"Jadi kami menyediakan beasiswa. Kami juga menyediakan pengembangan keterampilan secara profesional, karena seni juga membutuhkan kreativitas dan mengekspresikan diri dengan cara mereka sendiri," ujar Phloeun.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020