"Kami sudah mengerahkan kekuatan personel relawan dan sukarelawan yang berada di tingkat kecamatan untuk melakukan assessment dan memantau khawatir gempa tersebut berdampak kepada kerusakan bangunan," kata Kepala Markas PMI Kota Sukabumi Zaini di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, personel yang disiagakan tersebut juga ditugaskan untuk mencari informasi dan mendata jika ada rumah atau bangunan lainnya yang rusak serta berkoordinasi dengan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi.
Baca juga: Gempa Pangandaran kejutkan warga Sukabumi
Namun, hingga kini belum ada informasi ataupun laporan dari warga terkait adanya bangunan yang rusak akibat getaran gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) yang berpusat di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada Minggu, (25/10) sekitar pukul 07.56 WIB.
Selain itu, relawan dan sukarelawan yang ditugaskan, agar selalu siaga terjadinya gempa susulan. Apalagi seperti diketahui gempa bumi kerap mengguncang wilayah Kota Sukabumi dalam beberapa pekan terakhir ini meskipun kekuatannya kecil, tapi harus tetap diwaspadai.
"Gempa bumi saat ini menjadi konsen kami, ditambah PMI Kota Sukabumi sedang menjalankan program kesiapsiagaan bencana gempa bumi berbasis masyarakat yang merupakan dukungan dari PMI Pusat, Palang Merah Amerika (Amcross) dan USAID," tambahnya.
Sebelumnya, Informasi yang didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofikasi (BMKG) menyebutkan gempa bumi berkekuatan 5,5 Skala Richter (diperbaharui awalnya 5,9 SR) yang berpusat atau episenter terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT tepatnya di laut pada jarak 88 km arah barat daya Kota Pangandaran, Jawa Barat dengan kedalaman 62 km, getarannya juga dirasakan oleh sebagian warga Kota dan Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: Guncangan gempa di Pangandaran dirasakan hingga Yogyakarta
Baca juga: Gempa Pangandaran guncang wilayah Priangan Timur
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020