PLN Kalbar meresmikan kemandirian energi listrik di daerah perbatasan RI-Malaysia di Aruk, Kabupaten Sambas, sebagai komitmen perseroan untuk memberikan layanan kepada masyarakat hingga ke wilayah garda terdepan.Keinginan untuk melaksanakan kemandirian energi listrik di daerah perbatasan sudah cukup lama, tetapi terkendala dengan rendahnya tegangan
"Keinginan untuk melaksanakan kemandirian energi listrik di daerah perbatasan sudah cukup lama, tetapi terkendala dengan rendahnya tegangan di ujung jaringan listrik kami. Beroperasinya GI Sambas sejak bulan Juli tahun 2015 lalu menambah semangat kami untuk dapat menyuplai listrik hingga ke PLBN Aruk, saat ini menjelang Hari Listrik Nasional ke-75 baru terwujud maksimal," ujar General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo di Pontianak, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa sejak beroperasinya Gardu Induk (GI) Sambas dengan total kapasitas sebesar 120 MVA pada tanggal 13 Juli 2015 lalu, harus dioptimalkan untuk menjangkau daerah yang lebih luas. Peluang ini dimanfaatkan oleh PLN Kalbar untuk melakukan upaya terobosan layanan hingga ke perbatasan RI.
Diakuinya, untuk mewujudkan kemandirian energi listrik di Aruk, pihaknya telah melakukan pengukuran tegangan pada 109 unit trafo distribusi, penyesuaian tegangan trafo pada siang hari untuk mendapatkan tegangan rendah hingga titik normal sebesar 400 volt.
Kemudian melaksanakan uprating penampang bottleneck dari 35 mm menjadi 70 mm sepanjang 600 meter, serta melakukan penebangan dan pemangkasan pohon yang berpotensi menyebabkan gangguan pada jaringan listrik sepanjang 146,77 kms dari Sambas, Sajingan dan Aruk.
"Kini masyarakat di perbatasan Sajingan dan Aruk sudah dapat menikmati listrik PLN dengan aman dan nyaman. Petugas kami di unit layanan siap memberikan layanan kepada pelanggan nonstop selama 24. Semoga upaya kami ini dapat menambah semangat seluruh elemen masyarakat untuk membangun kawasan perbatasan," pungkas Ari.
Masyarakat di perbatasan Sajingan dan Aruk, Kabupaten Sambas kini dapat berbangga hati dengan masuknya listrik PLN di daerah mereka. Pasalnya, selama ini suplai listrik yang mereka nikmati berasal dari perusahaan listrik swasta milik SESCO Malaysia.
Camat Galing Kabupaten Sambas, Usman, mewakili warga di daerah perbatasan mengapresiasi upaya yang dilakukan PLN Kalbar.
"Ini kemajuan yang luar biasa. Saya melihat kualitas keandalan pasokan listrik dari PLN juga tidak kalah dari negara tetangga. Kemandirian energi listrik yang dilakukan PLN tentunya akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan," ungkap Usman.
Kemandirian energi listrik juga ditanggapi positif oleh pelaku usaha di Aruk, salah satunya Agustinus (42). Pria yang sehari-harinya membuka usaha bengkel mobil dan motor di dekat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk ini mengaku pasokan listrik dari PLN tentunya akan mendorong perkembangan usaha di perbatasan.
"Saya merasa ada kemudahan kalau listriknya dari PLN, sebab kalau sewaktu-waktu ada gangguan listrik kita bisa menghubungi petugas PLN dan dapat segera diatasi. Kalau listriknya dari negara tetangga, agak sulit, karena kita tidak tahu apa gangguannya dan kapan diatasinya. Kualitas layanan yang diberikan oleh petugas PLN di Aruk juga sudah cukup baik, layanannya cepat dan tidak berbelit-belit," kata Agustinus.
Baca juga: Kado HUT RI, 40 desa di Kalbar nikmati listrik
Baca juga: Penjualan listrik industri PLN Kalbar naik 15,43 persen
Baca juga: PLN Kalbar gandeng mitra bantu listriki 81 rumah warga kurang mampu
Pewarta: Dedi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020