• Beranda
  • Berita
  • Bank Ekspor-Impor AS jajaki potensi pendanaan investasi di Indonesia

Bank Ekspor-Impor AS jajaki potensi pendanaan investasi di Indonesia

25 Oktober 2020 17:49 WIB
Bank Ekspor-Impor AS jajaki potensi pendanaan investasi di Indonesia
Ilustrasi. Pekerja beraktivitas infrastruktur di proyek jalan utama Bojong Gede -Kemang (Bomang) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

Diskusi saya dengan Menteri Panjaitan berjalan dengan sangat produktif dan saya sangat gembira mengumumkan MoU 750 juta dolar AS ini dengan beliau hari ini

Bank Ekspor Impor Amerika Serikat (Export-Import Bank of The United States/EXIM) menjajaki potensi pendanaan kerja sama perdagangan dan investasi di Indonesia yang nilainya mencapai 750 juta dolar AS.

Penjajakan tersebut nantinya akan tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang secara resmi akan ditandatangani dalam waktu dekat.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, komitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi antara AS dan Indonesia itu terungkap dalam pertemuan antara Presiden dan Kepala EXIM Kimberly A. Reed dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Minggu.

"Diskusi saya dengan Menteri Panjaitan berjalan dengan sangat produktif dan saya sangat gembira mengumumkan MoU 750 juta dolar AS ini dengan beliau hari ini. Bank Ekspor Impor Amerika Serikat berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara, dan MoU ini akan menegaskan komitmen kami terhadap berbagai potensi proyek di Indonesia, mulai dari energi hingga teknologi komunikasi nirkabel (4G+/5G) hingga layanan kesehatan, penyiaran, dengan dukungan barang dan jasa dari AS," kata Reed.

Ia menambahkan kerja sama kedua negara diharapkan dapat mendorong investasi sehingga mampu membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi kedua negara.

"Kami ingin bekerja sama untuk mendorong kesempatan investasi dan peluang mengembangkan bisnis sehingga memberikan potensi keuntungan bagi para pekerja dan pelaku bisnis AS dan Indonesia," imbuh Reed.

Sementara itu, Menko Luhut menyambut baik MoU yang diajukan dan berharap ada peningkatan investasi AS di sejumlah proyek infrastruktur.

"Kami menyambut baik MoU yang diajukan dan berharap ada lebih banyak investasi dan partisipasi bisnis AS di proyek-proyek infrastruktur, energi, transportasi dan telekomunikasi kami," ujar Luhut.

Perjanjian itu disepakati sebagai bagian dari kunjungan delegasi AS ke Indonesia, Vietnam dan Myanmar, yang dipimpin oleh CEO International Development Finance Corporation (IDFC) AS Adam Boehler, serta pejabat tinggi pemerintah AS, yaitu Kepala EXIM dan pejabat dari Departemen Keuangan, Perdagangan, Energi, dan Luar Negeri AS.

EXIM merupakan lembaga federal independen yang mempromosikan dan mendukung lapangan kerja Amerika dengan menyediakan kredit ekspor kompetitif yang diperlukan untuk mendukung penjualan barang-barang dan jasa-jasa AS kepada pembeli internasional.

Baca juga: Bank Exim AS Buka Peluang Pendanaan Swasta Indonesia
Baca juga: Airlangga: Korean Exim akan selesaikan pendanaan proyek PLTU Suralaya


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020