29 rumah rusak akibat gempa di Pangandaran

25 Oktober 2020 20:25 WIB
29 rumah rusak akibat gempa di Pangandaran
Sebuah rumah rusak akibat gempa bumi di Dusun Kertaharja, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020) ANTARA/Adeng Bustomi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan sebanyak 29 rumah warga di lima kabupaten/kota mengalami rusak berat hingga ringan akibat guncangan gempa bumi dengan magnitudo 5,9 di Kabupaten Pangandaran, Minggu.

"Update terbaru terkait gempa Pangandaran, ada lima kabupaten/kota yang terdampak yakni Kabupaten Pangandaran empat kecamatan dan empat desa, Kabupaten Ciamis enam kecamatam dan tujuh desa, Kabupaten Tasikmalaya empat kecamatan dan empaf desa, Kabupaten Garut satu kecamatan dan satu desa dan Kota Tasikmalaya," kata Manajer Pusdalops PB BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu di Bandung, Minggu.

Baca juga: Gempa Pangandaran tidak ganggu fasilitas dan layanan Pertamina

Budi mengatakan di Kabupaten Pangandaran sebanyak lima unit rumah rusak ringan, di Kabupatem Ciamis 13 unit rumah rusak sedang dan ringan, di Kabupaten Tasikmalaya tujuh unit rumah rusak ringan, di Kabupaten Garut satu unit rumah rusak berat dan Kota Tasikmalaya dua unit rumah rusak ringan dan satu unit rumah rusak sedang.

Menurut dia jumlah korban jiwa akibat gempa bumi Pangandaran ialah tiga orang luka ringan, dua orang di Kabupaten Ciamis dan satu orang di Kota Tasikmalaya.

Baca juga: Gempa Pangandaran kejutkan warga Sukabumi

BPBD Provinsi Jawa Barat terus berkoordinasi dan memantau kondisi terkini terhadap seluruh kabupaten/kota terdampak dan BPBD kabupaten/kota masih melakukan assesment ke lokasi-lokasi kejadian sambil memberikan imbauan kepada warga setempat agar selalu waspada dan siaga karena di lokasi juga saat ini sedang turun hujan.

Baca juga: Guncangan gempa di Pangandaran dirasakan hingga Yogyakarta

"Dan kami juga masih melakukan pendataan dan menunggu laporan dari beberapa kecamatan kemudian untuk korban luka-luka sudah dilarikan ke klinik terdekat," kata dia.
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020