Bupati Bogor, Ade Yasin menyebutkan bahwa sebanyak 19 masjid dan mushala ikut terendam banjir akibat luapan Sungai Cileungsi di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Fasilitas umum yang terdampak banjir seperti 19 masjid dan mushala. Kemudian Sekolah Akbid Bunda Auni, Sekolah Daarel Salam, Sekolah Bunda
"Fasilitas umum yang terdampak banjir seperti 19 masjid dan mushala. Kemudian Sekolah Akbid Bunda Auni, Sekolah Daarel Salam, Sekolah Bunda," katanya usai meninjau lokasi banjir, Minggu (25/10) 2020.
Menurutnya, beberapa masjid yang tidak terendam banjir dijadikan tempat pengungsian sementara para korban banjir karena ada sekitar 1.100 orang mengungsi akibat tempat tinggalnya di Perumahan Villa Nusa Indah 2 dan Perumahan Bumi Mutiara terendam banjir.
Selain masjid dan mushala, para korban banjir tersebut mengungsi di rumah warga sekitar yang bertingkat, dan ada pula yang mengungsi di rumah kerabat.
"Sebanyak 150 jiwa sudah dievakuasi dari pendataan yang dilakukan pada pagi harinya," kata Ade Yasin.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat ada 22.000 jiwa yang terdampak banjir di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
"Dari data BPBD, 22.000 jiwa atau 5.500 keluarga di 22 RW terdampak banjir," kata Bupati.
Menurutnya, air sungai meluap sekitar pukul 22.30 WIB Sabtu (24/10) karena diguyur hujan deras. Genangan air berangsur surut ketika berganti hari. Pada pukul 05.00 WIB dini hari, genangan air tercatat setinggi 40 centimeter.
Hujan deras saat yang terjadi di sekitaran Gunung Pancar membuat tinggi muka air (TMA) Sungai Cileungsi naik menjadi 600 centimeter, dan menyebabkan genangan di perumahan sekitar 170 centimeter, demikian Ade Yasin.
Baca juga: 22.000 jiwa terdampak banjir di Gunungputri-Bogor, sebut BPBD
Baca juga: Hujan deras di Kabupaten Bogor rendam 22 rumah
Baca juga: Ade Yasin: Penanganan banjir harus sinergi antar Pemda
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020