• Beranda
  • Berita
  • Kemensos dorong peningkatan aksesibilitas informasi ramah disabilitas

Kemensos dorong peningkatan aksesibilitas informasi ramah disabilitas

26 Oktober 2020 17:22 WIB
Kemensos dorong peningkatan aksesibilitas informasi ramah disabilitas
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial Grace Batubara (kiri) menyerahkan bantuan secara langsung kepada perwakilan Komunitas Indonesia Rare Disorders (IRD) Balai RW 09, Kel. Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (13/10/2020). ANTARA FOTO/HO/Kemensos/nz. (ANTARA/kemensos)
Jakarta (Antara) -- Kementerian Sosial melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial (Rehsos) mendorong insan media massa agar mentransformasikan konsep diseminasi informasi sehingga mudah diakses oleh penyandang disabilitas. 

"Pemberitaan harus ramah penyandang disabilitas, baik dalam konteks aksesibilitas maupun menjadikan mereka sebagai subyek," ujar Harry di acara Focused Group Discussion bertajuk "Mewujudkan Pedoman Berita Ramah Penyandang Disabilitas" yang digelar secara virtual oleh Dewan Pers, Senin.

Berdasarkan UU No.8 tahun 2016, tentang Penyandang Disabilitas, terdapat lima kategori disabikitas, yakni fisik, intelektual, mental, sensorik, dan ganda/multi. Adapun, berdasarkan data berjalan 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,5 juta atau sekitar lima persen. 

Harry melanjutkan, data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2018 mengungkapkan bahwa akses informasi penyandang disabilitas dalam penggunaan ponsel atau laptop hanya 34,89 persen, sedangkan non-disabilitas 81,61 persen. Adapun, akses internet penyandang disabilitas 8,50 persen sedangkan non disabilitas 45,46 persen.

"Pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat terus mengatasi hal ini karena pemenuhan informasi adalah hak setiap warga negara," tegasnya.

Senada dengan Harry, Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh menyampaikan bahwa teknologi digital dinilai akan memainkan peran penting bagi peningkatan aksesibilitas informasi bagi penyandang disabilitas. Pasalnya, gaya hidup digital merupakan keniscayaan.

"Karena teknologi berperan sebagai supporter, driver, enabler, dan, yang terpenting, transformer," tuturnya.

Diselenggarakan dalam rangka mewujudkan pedoman bagi insan media untuk mengembangkan informasi yang ramah disabilitas, acara ini diikuti oleh Dirjen Rehsos Kemensos Harry Hikmat, Dirjen Hak Asasi Manusia Kemenkumham Mualimin Abdi, Ketua Umum Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Gufroni Sakaril, dan Anggota Dewan Pers Asep Setiawan.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020