Realisasi tersebut sesuai penebusan pupuk urea subsidi oleh kios-kios penyalur
PT Pupuk Kaltim, anak BUMN, PT Pupuk Indonesia (Persero), mencatat realisasi penyaluran pupuk urea subsidi di Sulawesi Selatan mencapai 84 persen atau setara 272.829 ton hingga 26 Oktober 2020.
Superintendent Pemasaran Pupuk Kaltim Area Sulawesi 1 Miftakhul Zainuddin di Makassar, Sulsel, Senin mengatakan realisasi tersebut sesuai penebusan pupuk urea subsidi oleh kios-kios penyalur dari alokasi sebanyak 323.010 ton di Sulsel.
"Kementerian Pertanian telah menambahkan 1 juta ton pupuk subsidi dan Sulsel terima penambahan pupuk subsidi sebanyak 89 ribu ton lebih untuk 24 kabupaten/kota," katanya.
Baca juga: Pupuk Kaltim siapkan stok 5 kali lipat untuk musim tanam Oktober-Maret
Berdasarkan data Pupuk Kaltim, tersisa 16 persen atau setara 50.180 ton pupuk urea subsidi yang belum teralokasi di Sulsel dengan tujuh kabupaten/kota realisasi di bawah 80 persen.
Tujuh kabupaten/kota tersebut yakni Kabupaten Bantaeng 77 persen, Bulukumba 74 persen, Enrekang 78 persen, Selayar 71 persen, Pinrang 79 persen, Kota Makassar 57 persen, dan Palopo 73 persen.
Sebelumnya, Direktur Pupuk dan Pestisida, Direktorat Jenderal PSP Kementan Muhammad Hatta mengatakan pemerintah mengatur ketat pendistribusian pupuk subsidi sesuai dengan alokasi yang didasarkan pada data rencana definitif kebutuhan kolektif elektronik atau e-RDKK dari kelompok petani.
Penyusunan e-RDKK ini bersumber dari kelompok tani dan melalui sejumlah tahapan verifikasi sebelum ditentukan sebagai data penerima pupuk subsidi.
"Kita membuat aturan ketat agar pupuk yang didistribusikan menjadi tepat guna. Kita tekankan agar para distributor benar-benar membuka akses kemudahan petani yang berkartu tani memperoleh pupuk subsudi,” katanya.
Hatta menegaskan disributor maupun kios-kios agar tidak mempersulit petani dalam melakukan penebusan pupuk bersubsidi. Pasalnya, Kementerian Pertanian telah melakukan relaksasi terkait penebusan pupuk subsidi agar petani bisa menebus pupuk subsidinya meskipun tanpa kartu tani.
"Jika di lapangan kami temukan kios yang mencoba menyulitkan petani dalam penebusan, maka kami tidak segan-segan akan mencabut izinnya," katanya.
Baca juga: Dirut Pupuk Kaltim dinobatkan sebagai "The Most Commited GRC Leader"
Baca juga: Bagi 2.200 masker, Pupuk Indonesia ingatkan penggunaan masker
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020