Saham-saham Jerman anjlok pada penutupan perdagangan Senin (26/10/2020), berbalik dari kenaikan akhir pekan lalu saat menghentikan penurunan empat hari beruntun, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt tumbang 3,71 persen atau 468,57 poin menjadi 12.177,182 poin.Indeks DAX 30 menguat 0,82 persen atau 102,69 poin menjadi 12.645,75 poin pada Jumat (23/10/2020), setelah melemah 0,12 persen atau 14,58 poin menjadi 12.543,06 poin pada Kamis (22/10/2020), setelah turun tiga hari beruntun masing-masing 1,41 persen,
Indeks DAX 30 menguat 0,82 persen atau 102,69 poin menjadi 12.645,75 poin pada Jumat (23/10/2020), setelah melemah 0,12 persen atau 14,58 poin menjadi 12.543,06 poin pada Kamis (22/10/2020), setelah turun tiga hari beruntun masing-masing 1,41 persen, 0,92 persen dan 0,42 persen.
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, hanya empat saham yang berhasil mencatat keuntungan, selebihnya 26 saham mengalami kerugian.
Baca juga: Saham Jerman "rebound" dengan indeks DAX 30 bangkit 0,82 persen
Perusahaan perangkat lunak multinasional SAP mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjun 21,94 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan produsen mesin pesawat terbang MTU Aero dan perusahaan bahan bangunan multinasional HeidelbergCement, yang masing-masing anjlok 4,90 persen dan 3,49 persen.
Sementara itu, Delivery Hero, perusahaan jasa pengiriman makanan daring multinasional Eropa berhasil meraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya bertambah 1,03 persen.
Baca juga: Saham Inggris hentikan kenaikan, indeks FTSE 100 terpuruk 1,17 persen
Disusul oleh saham perawatan pribadi Beiersdorf serta perusahaan kimia dan farmasi multinasional Bayer, yang masing-masing menguat 0,58 persen dan 0,31 persen.
Perusahaan perangkat lunak multinasional SAP adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 2,22 miliar euro (2,62 miliar dolar AS).
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020