"Kami ingin menciptakan solusi yang secara signifikan meningkatkan produktivitas dengan memungkinkan akses ke rantai pasokan yang adil dan transparan yang secara digital mengubah, tidak hanya warung tetapi juga seluruh ekosistem UMKM," kata CEO Warung Pintar, Agung Bezharie, dalam siaran pers, dikutip Selasa.
Kerja sama berjalan dua arahuntuk Warung Pintar dan BukuWarung. Pelaku usaha yang terdaftar di BukuWarung akan mendapatkan keuntungan kapabilitas dari rantai pasokan Warung Pintar.
Sementara itu, toko yang ada di Warung Pintar akan mendapatkan informasi pembukuan digital dari BukuWarung, yang telah disesuaikan agar bisa digunakan di ponsel.
"BukuWarung berkomitmen untuk mendorong inklusi digital UMKM yang lebih besar di Indonesia, dan kolaborasi dengan Warung Pintar ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan komitmen tersebut. Kami memiliki visi untuk membangun infrastruktur digital berskala nasional yang dapat membantu UMKM Indonesia memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh ekonomi digital. Langkah pertama untuk mendorong produktivitas adalah meningkatkan literasi keuangan pedagang dengan menyelesaikan kredit dan pengelolaan kas mereka dengan pemasok dan pelanggan," kata pendiri BukuWarung, Abhinay Peddisetty, dalam keterangan pers yang sama.
Kolaborasi ini juga bertujuan meningkatkan akses end-to-end bagi 60 juta UMKM di Indonesia yang ingin masuk platform digital, apalagi di tengan pandemi, UMKM dituntut bisa lebih banyak mengembangkan bisnisnya secara online.
Warung Pintar hingga saat ini memiliki pengguna lebih dari 60.000 UMKM di seluruh Indonesia. Sementara itu, BukuWarung melayani lebih dari 1,5 juta UMKM di 750 lokasi di Indonesia.
Baca juga: Warung Pintar dianggap berhasil dorong UMKM naik kelas
Baca juga: Warung Pintar dan Tokopedia bersinergi dorong ritel tradisional
Baca juga: Startup Warung Pintar hadir di Banyuwangi
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020