• Beranda
  • Berita
  • KSSK: Stabilitas sistem keuangan terjaga topang pemulihan ekonomi

KSSK: Stabilitas sistem keuangan terjaga topang pemulihan ekonomi

27 Oktober 2020 16:38 WIB
KSSK: Stabilitas sistem keuangan terjaga topang pemulihan ekonomi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua KSSK dalam jumpa pers daring di Jakarta, Selasa (27/10/2020). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah.

Indikator stabilitas sistem keuangan tetap berada pada kondisi normal di tengah masih tingginya ketidakpastian sebagai dampak dari pandemi COVID-19

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menegaskan stabilitas sistem keuangan nasional pada triwulan III 2020 tetap terjaga sehingga dapat menopang proses pemulihan ekonomi yang berangsur membaik.

“Indikator stabilitas sistem keuangan tetap berada pada kondisi normal di tengah masih tingginya ketidakpastian sebagai dampak dari pandemi COVID-19,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Ketua KSSK dalam jumpa pers daring di Jakarta, Selasa.

Sri Mulyani menyatakan perekonomian domestik pada triwulan III 2020 telah menunjukkan adanya pemulihan sesudah mengalami tekanan sangat berat pada triwulan II akibat dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pelaksanaan kebijakan PSBB seiring dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi sejak Maret lalu membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia merosot hingga 5,32 persen pada triwulan II.

Meski demikian, menurutnya kontraksi ekonomi juga terjadi hampir di seluruh negara karena sama-sama memberlakukan pembatasan aktivitas terhadap masyarakatnya sebagai bentuk pengendalian penyebaran COVID-19.

“Jadi triwulan II kondisi ekonomi Indonesia sama dengan banyak negara di dunia yang mengalami tekanan berat. Kita lihat untuk triwulan III sudah menunjukkan pemulihan secara berangsur,” ujarnya.

Ia menjelaskan pemulihan tersebut sejalan dengan revisi proyeksi ekonomi dunia untuk tahun ini yang dilakukan oleh International Monetary Fund (IMF) yang awalnya minus 5,2 persen menjadi minus 4,4 persen.

Revisi proyeksi itu terutama ditopang oleh pemulihan aktivitas ekonomi di triwulan III 2020 di negara-negara maju serta mobilitas global yang kembali meningkat sesudah mulai dilaksanakannya pelonggaran pembatasan sosial.

Sementara itu, ia menjelaskan perbaikan ekonomi dalam negeri didorong oleh percepatan realisasi dari stimulus fiskal atau APBN dan perbaikan dari sisi ekspor.

Belanja pemerintah pada triwulan III meningkat sangat signifikan yakni sebesar 15,5 persen (yoy) terutama untuk bantuan sosial dan dukungan kepada usaha termasuk UMKM.

Sri Mulyani pun memastikan KSSK akan terus memperkuat sinerginya dalam mempercepat pemulihan ekonomi sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan untuk menghadapi ketidakpastian akibat COVID-19.

“Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus memperkuat sinerginya di dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan,” tegasnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Stimulus perlindungan sosial terealisasi Rp85,3 triliun
Baca juga: KSSK ingatkan risiko dampak COVID-19 terhadap sistem keuangan

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020