Salah satu yang merayakan adalah h jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Getsemani Sario, Manado. Mereka menggelar pawai Jalan Salib dengan jarak yang ditempuh hampir lima kilometer.
Pada prosesi itu, sejumlah jemaat melakukan refleksi dimana seseorang jemaat berperan sebagai Yesus, sedang memikul kayu salib mengintari Kota Manado, diikuti oleh tentara-tentara Romawi dengan pakaian khasnya.
Prosesi yang menyedot perhatian banyak warga Manado itu, dilakukan oleh anggota jemaat baik tua, muda dan anak-anak.
"Kami melakukan prosesi penyiksaan dan kematian Yesus di kayu salib sesuai isi firman dan perlu untuk dimaknai oleh umat manusia," kata Johny, salah satu peserta pawai tersebut.
Pada prosesi itu juga dilakonkan bentuk penyiksaan dilakukan tentara Romawi kepada Yesus, serta diikuti oleh iman-iman besar yang selalu menolak kehadiran Yesus sebagai Tuhan.
Kemudian ada juga murid-murid Tuhan Yesus, Maria ibu Yesus, serta seluruh warga Israel yang menyaksikan penderitaan Yesus hingga mati dan bangkit pada hari ketiga ketika goa kuburan terbuka.
Prosesi Jalan salib juga dilakukan oleh jemaat Katolik Manado, dengan mengharapkan agar manusia bisa memaknai perjuangan Yesus di dunia ini, karena dia telah menanggung dosa manusia.
"Yesus mati karena ia telah menebus dosa-dosa manusia, sehingga kita harus mengimplementasikan ajaran kasih kepada sesama umatnya," kata Benhart M, salah satu pimpinan Katolik di Manado.(H013/A034)
Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010