Krisis kesehatan global ini telah menghancurkan penjualan berbagai pembuat mobil di seluruh dunia dan tak terkecuali bagi Tata Motors, yang berusaha meningkatkan penjualan Jaguar Land Rover (JLR) di tengah permintaan yang lemah dan ketidakpastian terkait Brexit.
Tata Motors melaporkan kerugian bersih konsolidasi sebesar 3.14 miliar rupee atau 42,47 juta dolar Amerika Serikat, untuk kuartal kedua yang berakhir pada 30 September. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mereka hanya mengalami kerugian sebesar 2,17 miliar rupee.
Dikutip dari Reuters, Rabu, penjualan unit ritel di unit mobil mewah JLR yang dapat menghasilkan sebagian besar pendapatan perusahaan, juga ikut terdampak dengan penurunan sekitar 12 persen. Namun, Tata Motors berharap penjualan JLR secara bertahap dapat meningkat.
"Meskipun ada kekhawatiran seputar risiko gelombang kedua (COVID-19) infeksi. kami mengharapkan pemulihan bertahap dari permintaan dan pasokan dalam beberapa bulan mendatang," kata pembuat mobil itu dalam arsip pertukaran di sini.
Baca juga: Baru enam bulan meluncur, Tata Altroz sudah dapat fitur baru
Baca juga: Mahindra-Tata Motor keluhkan pasokan suku cadang karena corona
Baca juga: Tata Nexon dibekali 35 fitur konektivitas
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020