"Kami menindaklanjuti dari Provinsi Jateng melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 pada liburan panjang di lokasi wisata," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Retno Indriastuti di Magelang, Rabu.
Dari Rabu sampai Minggu (1/11), ia menjelaskan, Dinas Kesehatan secara acak memeriksa pengunjung Borobudur menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan SARS-CoV-2, virus corona penyebab COVID-19.
Pemeriksaan pengunjung dilakukan di Tourist Information Center (TIC) Borobudur dengan dukungan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang dan Kecamatan Borobudur serta mobil PCR dari Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Kalau hasil pemeriksaan menunjukkan ada pengunjung yang terindikasi tertular virus corona, maka Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksaan lanjutan kepada pengunjung yang bersangkutan untuk memastikan apakah dia terserang COVID-19.
Menurut Retno, ada beberapa pengunjung yang menunjukkan indikasi tertular virus corona dalam pemeriksaan yang dilakukan di Borobudur. Petugas langsung mengambil sampel cairan dari saluran pernafasan mereka untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Retno mengatakan bahwa pemeriksaan acak menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi penularan virus corona ditargetkan mencakup sekitar 10 persen dari rata-rata jumlah pengunjung kompleks wisata Candi Borobudur sekitar 1.500 orang.
"Kita kerahkan tim dari laboratorium kesehatan masyarakat yang kita punya, kemudian tim dari puskesmas. Kalau dari provinsi tim balai laboratorium kesehatan provinsi," katanya mengenai tim pemeriksa yang dikerahkan ke Borobudur.
Ia menambahkan bahwa di Kabupaten Magelang pemeriksaan cepat COVID-19 juga dilakukan di Posko Terpadu di Terminal Muntilan dan Secang.
Baca juga:
Gugus Tugas kaji permintaan penambahan kuota pengunjung Borobudur
Pengelola harapkan kuota pengunjung Candi Borobudur dinaikkan
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020