"Potensi hujan sedang hingga lebat berpotensi di sebagian besar wilayah DIY seiring sudah memasuki musim hujan di wilayah DIY bagian utara, tengah, dan barat," kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Etik Setyaningrum di Yogyakarta, Rabu.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ia menjelaskan, musim hujan bermula pada pertengahan Oktober 2020 dimulai dari bagian utara wilayah.
Curah hujan di DIY rata-rata berkisar 50 sampai 150 milimeter (mm) per dasarian. Namun dua bulan mendatang curah hujan diprakirakan mencapai kriteria menengah sampai tinggi antara 300 sampai 500 mm per bulan.
"Curah hujan akan semakin meningkat dari November ke Desember," kata Etik.
Dia mengimbau warga serta wisatawan yang berada di DIY mewaspadai potensi genangan, banjir, serta tanah longsor selama musim penghujan.
"Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh, juga jangan berlindung di bawah pohon jika hujan disertai petir," kata dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY telah menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) serta relawan yang tersebar di lima kabupaten/kota untuk memantau dan mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi selama musim penghujan.
"Dari sisi kesiapan sumber daya sudah kami siapkan termasuk peralatan-peralatan dan logistik," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Danang Samsyu Rizal.
Baca juga:
Yogyakarta siagakan lebih dari 300 personel pengamanan libur panjang
Wisatawan ke Yogyakarta diminta bawa dokumen kesehatan
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020