Badan Restorasi Gambut (BRG) mengajak generasi muda untuk peduli terhadap upaya-upaya restorasi lahan gambut apalagi kegiatan tersebut memerlukan peran serta pemuda.Semoga (peran) generasi ini bisa lebih baik dari pada generasi sekarang (dalam restorasi gambut)
Kepala BRG Nazir Foead di Jakarta, Rabu mengatakan restorasi gambut memerlukan peran anak muda karena mereka dan generasi mendatang yang akan memanfaatkannya untuk masa depan yang lebih baik.
"Semoga (peran) generasi ini bisa lebih baik dari pada generasi sekarang (dalam restorasi gambut)," ujarnya dalam Youth Peatland Conference dengan mengambil tema Youth on Peatland: How To Strengthen SDGs In Tropical Peatland.
Kegiatan yang digelar BRG bersama Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Pancasila dan Rumah Milenial Indonesia itu dilaksanakan pada 26-28 Oktober 2020 sebagai peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Menurut Nazir, BRG menggunakan pendekatan rewetting, revegetation, dan revitalitation dalam upaya restorasi lahan gambut serta melibatkan komunitas warga untuk meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya dengan pengolahan lahan tanpa bakar.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga menginisiasi Desa Peduli Gambut (DPG) yang mana saat ini sudah ada sekitar 624 Desa Peduli Gambut di seluruh tanah air.
Rektor UKI Dr. Dhaniswara K. Harjono mengatakan gambut di Indonesia banyak mengalami kerusakan akibat pembukaan lahan dan pengembangan pertanian yang belum berkelanjutan.
"Kondisi ini berdampak pada generasi muda di Asia Tenggara yang terpapar asap akibat kerusakan lahan," ucap Dhaniswara.
Oleh karena itu, dia berharap melalui kegiatan konferensi tersebut diharapkan generasi muda dapat melihat bagaimana manajemen lahan gambut dan menemukan perspektif baru berbasis sains.
"Perhelatan ini diharapkan bisa menghasilkan pandangan produktif dan inovasi mengenai restorasi gambut," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Humas, Hukum, dan Sistem Informasi Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Mustadin Taggala mengatakan pihaknya terus mengaktifkan simpul pemuda di daerah hingga nasional untuk ikut terlibat dalam menghadapi persoalan lingkungan.
Meski tak secara spesifik, Kemenpora mendorong gerakan kesukarelawanan dan pelopor pemuda untuk memaksimalkan lahan yang rusak sebagai lahan pertanian baru.
"Beberapa diantaranya di Gunung Kidul, Yogyakarta, para pemuda memaksimalkan lahan di sekelilingnya yang terancam rusak untuk memproteksi lingkungannya," katanya.
Baca juga: Kementan sebut food estate tetap jaga kelestarian lahan gambut
Baca juga: KLHK: Pemulihan area gambut syarat utama pengembangan program pangan
Baca juga: BRG gunakan data indikasi pembukaan gambut untuk peringatan dini
Pewarta: Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020