United juga mengatakan bahwa mereka "bingung" karena para suporter masih dilarang mendatangi stadion meski protokol kesehatan akan diberlakukan terhadap fans yang menonton di stadion.
Pemerintah Inggris mengusulkan agar para suporter diizinkan kembali ke stadion secara bertahap sejak awal Oktober, tetapi usulan tersebut dibatalkan menyusul peningkatan kasus virus corona di negara tersebut.
"Kami menerima petunjuk pemerintah," kata COO (Ketua Operasional) United Collette Roche. "Saya yakin bahwa kami akan dapat (mengakomodasi suporter) dengan aman."
Baca juga: Ketika semua kangen penonton
Baca juga: FA dan operator liga terus desak perizinan penonton ke stadion
Bulan lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa pembatasan baru kemungkinan akan tetap berlaku selama enam bulan ke depan.
Dampak finansial dari pandemi COVID-19 telah mempengaruhi beberapa olahraga dan tim, termasuk United yang mengalami penurunan pendapatan yang diperkirakan sebesar 70 juta poundsterling (sekitar Rp573 miliar) dalam periode hingga 30 Juni 2020.
"Sangat membingungkan untuk memahami mengapa orang dapat berkumpul di tempat lain seperti di pesawat atau di restoran, atau bahkan di bioskop untuk menonton sepak bola, ketika kita tahu kita sudah punya rencana dan prosesnya siap untuk memberikan akomodasi dengan aman," tambah Roche.
"Kami menghabiskan sekitar dua bulan bekerja dengan pedoman pemerintah untuk mengembangkan proses dan tindakan yang tepat untuk memastikan bahwa kami dapat didatangi 23.500 orang di stadion ini dengan jarak sosial yang aman."
Roche juga menambahkan bahwa United memiliki rencana untuk menerapkan waktu kedatangan untuk para penggemar dan pemeriksaan suhu sebelum masuk untuk meminimalkan risiko.
Baca juga: Pemerintah Inggris bersiap izinkan penonton kembali ke stadion
Baca juga: Bruno Fernandes sebut stadion nirpenonton bak jalanan tanpa mobil
Baca juga: Bos Sheffield heran penonton dibolehkan lagi masuk stadion
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020