• Beranda
  • Berita
  • Wall Street "rebound," Indeks Nasdaq melambung 180,73 poin

Wall Street "rebound," Indeks Nasdaq melambung 180,73 poin

30 Oktober 2020 08:00 WIB
Wall Street "rebound," Indeks Nasdaq melambung 180,73 poin
Dokumentasi - Seorang pialang Wall Street berekspresi saat melihat pergerakan harga saham di layar bursa New York Stock Exchange (NYSE) di New York, Amerika Serikat (20/3/2020). ANTARA/REUTERS/Lucas Jackson/aa.

Musim laba sejauh ini telah menghasilkan kejutan laba positif yang signifikan

Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) dengan perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka reli menjelang laporan laba dan data ekonomi domestik yang positif menenangkan kegelisahan investor tentang melonjaknya kasus Virus Corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 139,16 poin atau 0,52 persen, menjadi 26.659,11 poin. Indeks S&P 500 bertambah 39,08 poin atau 1,19 persen, menjadi berakhir di 3.310,11 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup terangkat 180,73 poin atau 1,64 persen, menjadi 11.185,59 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama Indeks S&P 500 naik, dengan sektor energi ditutup terangkat 3,2 persen, memimpin kenaikan. Sedangkan sektor perawatan kesehatan turun 0,71 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.

Baca juga: Harga emas jatuh lagi hingga 11,2 dolar, catat rugi 2 hari beruntun

Rebound terjadi setelah penurunan lebih dari tiga persen sehari sebelumnya pada indeks-indeks utama Wall Street, menggarisbawahi volatilitas pasar yang meningkat menjelang pemilihan presiden minggu depan dan meningkatnya kekhawatiran akan perlambatan lain akibat COVID.

Saham-saham reli ketika investor mengantisipasi hasil yang kuat dari sederet nama terbesar di dunia korporat AS - Apple Inc, Amazon.com Inc, induk Google Alphabet Inc dan Facebook Inc - yang dirilis setelah pasar tutup.

“Musim laba sejauh ini telah menghasilkan kejutan laba positif yang signifikan,” kata Kepala Strategi Investasi di Inverness Counsel, Tim Ghriskey, di New York. “Kami pikir itu membantu memicu reli hari ini untuk mengantisipasi kejutan positif dari perusahaan-perusahaan ini.”

Baca juga: Dolar AS menguat ke level tertinggi, di tengah momentum pelemahan euro

Perusahaan teknologi telah melihat lonjakan permintaan untuk produk dan layanan mereka dari orang-orang yang terjebak di rumah selama pandemi. Laba yang lebih baik dari perkiraan dari Pinterest Inc, yang memperkirakan kenaikan belanja iklan, membantu memacu reli. Saham perusahaan berbagi gambar ini melonjak lebih dari 26,9 persen.

Pendapatan kuartal ketiga Amazon mengalahkan perkiraan Wall Street karena pandemi mendorong lebih banyak orang untuk berbelanja bahan makanan dan barang penting lainnya secara daring di platformnya. Penjualan bersih naik menjadi 96,15 miliar dolar AS dari 69,98 miliar dolar AS setahun sebelumnya.

Alphabet melaporkan pendapatan naik menjadi 46,17 miliar dolar AS dari 40,5 miliar dolar AS tahun sebelumnya ketika perusahaan kembali ke pertumbuhan penjualan pada kuartal ketiga saat bisnis yang awalnya tertatih-tatih oleh COVID kembali beriklan.

Baca juga: Minyak terus merosot hingga 4 persen karena penguncian baru COVID-19

Alphabet melonjak 7,9 persen setelah bel, tetapi saham Amazon jatuh.

Sentimen juga mendapat dorongan dari data yang menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada rekor kecepatan pada kuartal ketiga setelah pemerintah mengucurkan lebih dari tiga triliun dolar AS bantuan pandemi. Sebuah laporan terpisah menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun minggu lalu.

“Ini data positif, tetapi sedikit melihat ke belakang karena kasus COVID-19 meningkat lagi yang tidak benar-benar mengirimkan sinyal kuat tentang kuartal keempat,” kata Kepala Strategi Investasi di Citi Personal Wealth Manajemen, Shawn Snyder, di New York.

Baca juga: Saham Prancis rugi 4 hari beruntun, saham Carrefour anjlok 2,02 persen

Indeks volatilitas CBOE melonjak ke level tertinggi 15 minggu karena kurangnya stimulus fiskal, sementara Gugus Tugas Virus Corona Gedung Putih mendesak langkah-langkah agresif untuk mengekang pandemi.

Penantang Demokrat Joe Biden mempertahankan keunggulan atas Presiden Donald Trump dalam jajak pendapat nasional, tetapi persaingan terjadi di negara-negara bagian yang kemungkinan besar akan memutuskan pemilihan lebih ketat daripada survei nasional.

Baca juga: Saham Spanyol jatuh lagi, Indeks IBEX 35 merosot 0,97 persen

Baca juga: Saham Jerman "rebound" dari kerugian, Indeks DAX 30 naik 0,32 persen

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020