Lembaga survei independen Populi Center menyatakan pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 lebih banyak menjatuhkan pilihan dengan mendukung pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji di Pilkada Surabaya 2020.Kaum laki-laki juga memberikan dukungan ke Eri-Armuji lebih banyak
Peneliti Populi Center Jefri Adriansyah, di Surabaya, Sabtu, mengatakan Populi Center telah melakukan survei pada 6 hingga 13 Oktober 2020 dengan 800 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). Adapun margin of error pada survei kali ini sebesar 4,0 persen dengan tingkat kepercayan 95 persen.
"Dilihat dari sebaran responden berdasarkan pilihan saat Pilpres 2019, pasangan Eri-Armuji banyak dipilih oleh responden yang dulu memilih pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Angkanya mencapai 45,1 persen. Sedangkan yang memilih paslon Machfud Arifin-Mujiaman 37,6 persen," kata Jefri.
Adapun yang aneh, lanjut Jefri, justru Machfud Arifin yang pernah menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Jawa Timur mendapat dukungan dari kompetitor Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu, yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Angkanya mencapai 44,3 persen, sedangkan Eri-Armudji mendapat dukungan 35,0 persen.
Selain mendapat dukungan dari pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin, paslon nomor urut 1 Eri-Armuji juga mendapat dukungan dari pemilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno pada Pilkada Jatim 2018.
Pemilih Khofifah-Emil menjatuhkan pilihan ke Eri-Armuji mencapai 41,1 persen, sedangkan pemilih Gus Ipul-Puti mencapai 48,1 persen. Sedangkan Machfud-Arifin mendapat dukungan dari pemilih Khofifah-Emil 40,5 persen dan 38,3 persen dari pemilih Gus Ipul-Puti.
Jika dilihat dari jenis kelamin, paslon Eri-Armuji lebih banyak dipilih kaum perempuan dibanding laki-laki, yakni mencapai 42,3 persen, dan Machfud Arifin-Mujiaman mendapat dukungan 36,6 persen.
"Kaum laki-laki juga memberikan dukungan ke Eri-Armuji lebih banyak, yaitu 39,7 persen dan Machfud Arifin-Mujiaman 38,7 persen," kata Jefri.
Jika dilihat dari kesolitan dukungan antara perempuan dan laki-laki, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Ahmad Zainul Hamdi mengatakan lebih solid perempuan. Kondisi itu dilihat dari perhelatan pesta demokrasi yang telah diselenggarakan tahun-tahun sebelumnya.
"Pada Pilkada Jatim 2018, Khofifah-Emil memang karena dipilih kaum perempun. Begitu pula saat Bu Khofifah kalah pada pilgub sebelumnya, juga karena kurang mendapat dukungan dari kaum perempuan. Pada Pilkada Surabaya 2015 juga sama. Jadi ini sebuah keuntungan buat Pak Eri-Armuji, karena lebih banyak didukung kaum perempuan," katanya lagi.
Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu, mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai, yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen yakni Partai Perindo.
Baca juga: KIPP sebut ada pelanggaran kampanye kepala daerah di Pilkada Surabaya
Baca juga: Elektabilitas Eri-Armuji ungguli Machfud-Mujiaman di Pilkada Surabaya
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020