• Beranda
  • Berita
  • Mentan sebut pandemi refleksikan peran petani sebagai pahlawan pangan

Mentan sebut pandemi refleksikan peran petani sebagai pahlawan pangan

31 Oktober 2020 16:53 WIB
Mentan sebut pandemi refleksikan peran petani sebagai pahlawan pangan
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (kanan) menyerahkan bantuan alat pertanian kepada perwakilan kelompok tani, usai panen raya di Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Selasa (27/10/2020). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/hp.

Kami memberikan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pahlawan pangan, khususnya para petani. ...

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa krisis kesehatan global COVID-19 menjadi sebuah refleksi untuk mendukung peran petani sebagai pahlawan pangan yang terus memastikan kebutuhan pangan di tengah pandemi.

Pendapat itu disampaikan Mentan dalam webinar "Food Heroes Day", bagian dari kampanye FAO Indonesia untuk Hari Pangan Sedunia yang menghadirkan pahlawan pangan sepanjang rantai pangan mulai dari petani, nelayan sampai penggerak komunitas dari kaum muda.

"Kami memberikan penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pahlawan pangan, khususnya para petani. Tantangannya memang tidak mudah, tapi kita harus terus bergerak memberikan pangan kepada lebih dari 200 juta orang di Indonesia," kata Mentan dalam sambutannya pada Food Heroes Day, Sabtu.

Baca juga: Stok beras capai 7 juta ton, Mentan Syahrul apresiasi kinerja petani

Menurut Mentan, ketahanan yang melekat pada pahlawan pangan ditantang tidak hanya oleh situasi pandemi saat ini, tetapi juga oleh ketidakseimbangan sistem pangan.

Kelaparan dan di sisi lain, obesitas, degradasi lingkungan, hingga pemborosan makanan, serta kurangnya keamanan bagi pekerja rantai makanan hanyalah sebagian dari masalah yang menggarisbawahi ketidakseimbangan ini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, tingkat obesitas di Indonesia menunjukkan peningkatan dari 14,8 persen pada tahun 2013 menjadi 21,8 persen pada 2018.

Sementara di sisi lain, sampah makanan seperti dilansir Economist Intelligence Unit tahun 2016, Indonesia merupakan negara pembuang makanan (food waste) kedua di dunia yang menyia-nyiakan 300 makanan kg/orang setiap tahun.

Baca juga: Mentan sebut tujuh investor siap dukung food estate di Humbahas

Perwakilan FAO ad interim Victor Mol mengatakan Hari Pangan Sedunia menyerukan solidaritas global untuk membantu semua populasi, dan terutama yang paling rentan untuk pulih dari krisis, dan untuk membuat sistem pangan lebih tangguh dan kuat.

"Kami membutuhkan tindakan cerdas dan sistemik untuk menyampaikan pangan kepada mereka yang membutuhkan dan memastikan kualitas gizinya. Kami membutuhkan gerakan dari semua sektor untuk mengeluarkan kekuatan inovasi untuk memastikan setiap orang memiliki akses yang pangan bergizi," kata Victor.

Wakil Direktur Kesehatan USAID Indonesia David Stanton mengatakan Pemerintah Amerika Serikat, melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), telah bermitra selama lebih dari 14 tahun untuk memajukan kemandirian Indonesia dalam pengendalian dan pencegahan penyakit, yang berkontribusi pada ketahanan pangan.

"Kami bangga dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat kewaspadaan masyarakat dan kesehatan masyarakat sambil meningkatkan ketahanan terhadap wabah penyakit dan krisis ketahanan pangan," kata dia.

Menurut David, diperlukan investasi dalam sistem pangan yang berkelanjutan dan tangguh. Hal ini mensyaratkan peluang baru yang ditawarkan melalui digitalisasi dan e-commerce, dan juga praktik pertanian yang melestarikan sumber daya alam bumi, kesehatan kita, dan iklim.

Hari Pahlawan Pangan merupakan puncak dari kampanye Hari Pangan Sedunia 2020 untuk mengapresiasi pahlawan pangan di Indonesia.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020