"Untuk mengembangkan dan memajukan kota, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri, sehingga perlu adanya kolaborasi dengan stakeholder seperti pengusaha, komunitas, media, dan akademisi," kata Bima Bima Arya, di Kota Bogor, Sabtu.
Menurut Bima Arya, kolaborasi dengan stakeholder dalam membangun ekonomi kreatif, harus bisa diadopsi untuk pengembangan dan kemajuan kota.
Di Indonesia, kota-kota yang berkembang dengan cepat, baik masyarakatnya, ekonominya, maupun sosial budayanya, karena adanya ruang partisipasi.
Bima Arya menyebut, di Bandung, Yogyakarta, dan Banyuwangi, ada komunitas kreatifnya dan tumbuh luar biasa. "Hal ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi pemerintah, bagaimana membuka ruang partisipasi dan menyediakan fasilitasnya," katanya.
Pemerintah Kota Bogor memberikan dukungan kelembagaan untuk membangun ruang partisipasi tersebut. Bima Arya telah menginstruksikan kepada Kepala Bagian Hukum agar berkomunikasi dengan DPRD untuk mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Ekonomi Kreatif, masuk dalam program legislasi daerah (Prolegda) Kota Bogor.
Menurut Bima, untuk sementara Pemerintah Kota Bogor akan menerbitkan Surat Keputusan tentang Forum Kreatif, agar gagasan dari komunitas ekonomi kreatif bisa dikuatkan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Anne Dewina memberikan ruang pengembangan ekonomi kreatif.
Menurut dia, saat ini ada 16 sektor ekonomi kreatif di Kota Bogor dan yang paling menonjol ada dari sektor fashion dan kuliner. "Ke depan kami akan menjajaki Forum Ekonomi Kreatif sekaligus diserahterimakannya Creative Center dari Provinsi Jawa Barat," ucapnya.
Sebelumnya, Bima Arya tampil sebagai pembicara pada diskusi virtual "Kolaborasi Meningkatkan Value Creation" dari Balai Kota Bogor.***1***
(T.R024)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020