Pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada tren positif tersebut dapat dilihat dari kembali dari menggeliatnya kegiatan pariwisata
Pemerintah Kota Yogyakarta, DIY, optimistis aktivitas perekonomian di kota tersebut semakin meningkat pada triwulan terakhir 2020, sehingga pertumbuhan ekonomi pun diharapkan lebih baik dibanding triwulan sebelumnya.
"Setelah mengalami pertumbuhan yang negatif dalam triwulan sebelumnya, maka pada triwulan terakhir 2020 diperkirakan bisa menunjukkan pertumbuhan yang positif," kata Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Yogyakarta Kadri Renggono di Yogyakarta, Minggu.
Baca juga: DIY uji coba rekayasa lalu lintas dukung pedestrianisasi Malioboro
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada tren positif tersebut dapat dilihat dari kembali dari menggeliatnya kegiatan pariwisata di Kota Yogyakarta serta meningkatnya aktivitas pelaku usaha mikro dan kecil.
"Pada Agustus ini ada kenaikan kunjungan wisatawan. Meski sempat turun pada September tetapi diperkirakan akan ada kenaikan pada Oktober dan nanti akhir tahun," katanya.
Oleh karenanya, Kadri memperkirakan perekonomian di Kota Yogyakarta dapat mencatat pertumbuhan sekitar dua persen pada akhir 2020.
"Saya kira, target tersebut cukup realistis pada masa pandemi seperti saat ini," katanya.
Sektor pariwisata yang di dalamnya juga melibatkan peran pelaku mikro dan kecil tetap akan didorong untuk menjadi motor penggerak utama perekonomian di Kota Yogyakarta.
Fasilitas dukungan terhadap pelaku itu, lanjut Kadri, tetap akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, di antaranya dengan mendorong pelaku untuk memanfaatkan pemasaran secara daring.
"Selain itu, menjaga agar daya beli masyarakat tetap stabil atau naik juga sangat penting dilakukan guna merealisasikan pertumbuhan ekonomi yang positif pada akhir 2020," katanya.
Pada masa pandemi COVID-19, Pemerintah Kota Yogyakarta mengalokasikan dana sekitar Rp50 miliar dari APBD Kota Yogyakarta untuk kebutuhan pemulihan perekonomian.
"Kemudian, ada tambahan sekitar Rp33 miliar dari hibah pariwisata. Dana tersebut juga menjadi bagian dari anggaran untuk mendukung pemulihan perekonomian," katanya.
Ia berharap kondisi sektor pariwisata akan semakin membaik pada 2021. Meskipun demikian penerapan protokol kesehatan tetap akan diutamakan.
"Selama ini, pemulihan ekonomi harus dijalankan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
Baca juga: Petugas Basarnas Yogyakarta berpatroli di pantai-pantai tempat wisata
Baca juga: Jogja 10K digelar "on route" dan virtual diikuti 1.000 pelari
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020