Direktur Pelaksana INKA Angelica Lie mengatakan, pasar yang dibidik di AS pun sangat prospektif, yaitu kawasan California, yang memiliki pangsa pasar besar karena salah satu jantung properti di AS.
"Selain itu, kenyataan bahwa keramik asal Indonesia cenderung lebih murah dibandingkan dengan produk impor sejenis di AS, terutama produk impor dari China. Dengan capaian tersebut Essenza berhasil memposisikan diri sebagai brand keramik berkualitas tinggi
dengan harga kompetitif, serta design berselera internasional," ujarnya.
Orientasi ekspor dipilih karena 2 hal, yaitu keberpihakan pemerintah dalam hal proteksi produsen keramik nasional terhadap harga gas industri dan keramik impor, dan embargo Amerika, Eropa, Australia terhadap produk Cina.
Angelica Lie juga menambahkan, dari sisi skala usaha, INKA juga tengah mempersiapkan rencana strategi pengembangan usaha secara non-organik. Secara umum diarahkan kepada
pengembangan kemampuan produksi dengan beberapa alternatif seperti pembelian lini produksi dari pihak lain, akuisisi pabrik kompetitor, relokasi pabrikan China di Indonesia yang dikelola oleh Essenza dan beberapa hal lainnya.
"Di sisi lain, INKA juga menunjuk konsultan investasi untuk membantu identifikasi calon mitra. China menjadi kandidat potensial karena tertutupnya pasar mereka terhadap negara lain sehingga menjadi peluang yang harus dimanfaatkan," tutupnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020