Perusahaan berusia empat tahun itu juga sedang dalam pembicaraan dengan calon investor untuk mendanai perluasan dan pengembangan jumlah armada, kata CEO Xiao Jianxiong kepada Reuters, dikutip Senin.
Produsen mobil dan perusahaan teknologi itu menginvestasikan miliaran dolar dalam mobil swakemudi, yang bertujuan untuk mengambil langkah awal dalam apa yang dianggap banyak orang sebagai masa depan mobilitas.
AutoX yang berbasis di Shenzhen telah memodifikasi sejumlah kendaraan milik produsen dan mengujinya di Shenzhen, Shanghai, Guangzhou, Wuhan, dan Wuhu.
Pada bulan Juli, AutoX menjadi perusahaan kedua setelah Waymo, milik Alphabet, yang menguji kendaraan swakemudi di jalan umum California.
Baca juga: VW-SAIC investasi Rp8,62 triliun untuk produksi sedan Audi di Shanghai
Baca juga: Blazer 7-penumpang lahir dari pabrik SAIC-GM Shanghai
AutoX, yang juga didukung oleh Dongfeng Motor Group dan SAIC Motor, menawarkan layanan robotaxi di Shanghai, dan saat ini berencana untuk membangun armada uji di Beijing, Chonqqing barat dan dua kota lainnya, menurut Xiao.
"Chongqing membawa tantangan baru sebagai kota berbukit," kata Xiao dalam sebuah wawancara. AutoX juga akan segera mulai menguji kendaraan swakemudi di China.
Perusahaan rintisan ini mengejar apa yang disebut standar mengemudi otonom level 4, di mana kendaraan dapat menangani semua aspek mengemudi dalam banyak keadaan tanpa campur tangan manusia.
Kendaraan terbaru yang dilengkapi dengan teknologi ini adalah Pacifica dari Fiat Chrysler Automobiles NV (FCA).
AutoX bersaing dengan sejumlah startup dalam pasar mobil terbesar dunia, termasuk Pony.ai yang didukung oleh Toyota Motor, WeRide yang didukung oleh Nissan, Renault SA, serta raksasa penelusuran internet Baidu.
Baca juga: UC Browser - Alibaba Cloud berdayakan UKM hadapi transformasi digital
Baca juga: Hal yang dinantikan di Festival Belanja Global 11.11 Alibaba Group
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020