"Dari total paspor yang diterbitkan itu tercatat sebanyak 19.410 pemohon perempuan, dan sisanya 17.899 laki-laki," kata Dodi di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, dari jumlah penerbitan paspor itu sebanyak 14.085 paspor pemohonnya dari Kanim Makassar (6.645 laki-laki, 7.440 perempuan), Unit Layanan Paspor Alauddin-Makassar 8.483 paspor (4.002 laki-laki, 4.481 perempuan), Kanim Parepare 9.028 orang (4.010 laki-laki, 5.018 perempuan) dan Kanim Palopo sebenyak 5.713 paspor ( 3.242 laki-laki, 2.471 perempuan).
Mengenai jumlah penerbitan paspor periode 2020 dibandingkan 2019, menurut dia, jumlah paspor yang diterbitkan 2020 tidak sampai 50 persen dari jumlah pengeluaran paspor 2019.
Adanya penurunan permohonan dan penerbitan paspor pada 2020, diakui sedikit banyaknya terdampak dari pandemi COVID-19.
"Pada masa pandemi, pelayanan paspor di seluruh Kantor Imigrasi di Indonesia pernah ditutup mulai tanggal 24 Maret 2020 dan baru dibuka kembali tanggal 15 Juni 2020 dengan kuota pelayanan hanya sebesar 50 persen setiap harinya," katanya.
Itupun juga kuota 50 persen, lanjut dia, tidak pernah terpenuhi bahkan mungkin yang datang memohon ke kanim di Sulsel pada musim pandemi ini kurang dari 10 persen dari kuota normal setiap hari sebesar 466 paspor bagi 3 kanim itu.
Jumlah pengeluaran 37.309 paspor yang mayoritas bagi perempuan tersebut di atas termasuk pelayanan paspor yang dilakukan di luar kanim oleh Kanim Makassar di Polteknik Kelautan Makassar dua kali, Mall Pelayanan Publik Bantaeng dan terakhir pada tanggal 24 Oktober di Mall Pipo-Makassar sebanyak 58 paspor.
"Sedangkan oleh Kanim Parepare pernah dilakukan pada bulan Juli di Pinrang dan Agustus di Wajo,” ungkap Dodi.
Baca juga: PP 51/2020 diterbitkan, masa berlaku paspor menjadi 10 tahun
Baca juga: Perpanjangan paspor tuntas dalam sehari
Baca juga: Soal corona, Imigrasi Bandung siapkan perpanjangan izin warga China
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020