Menteri Sosial Juliari Batubara menyebut program Bantuan Sosial Beras di masa pandemi COVID-19 ini telah selesai tersalurkan 100 persen dan tepat waktu.Program ini membuka pasar bagi petani untuk menjual berasnya kepada Bulog
Hal tersebut disampaikan Mensos saat melepas pengiriman terakhir beras dari gudang Perum Bulog di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Selasa.
Menurut dia, per 1.Oktober 2020 telah tersalur 450 ribu ton beras.
Ia menjelaskan bansos beras merupakan bagian dari program jaring pengaman sosial yang diamanatkan kepada Kemensos untuk menanggulangi dampak pandemi.
Baca juga: Kemensos pastikan bansos beras laik konsumsi
Baca juga: Kemensos buka peluang program bansos beras dilanjutkan
Ia menuturkan target dari program ini yakni 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan yang menerima beras medium dari Bulog.
Masing-masing keluarga, kata dia, menerima 15 kg beras selama periode Agustus hingga Oktober 2020.
Selain membantu masyarakat terdampak pandemi, lanjut dia, program ini juga memberi efek domino terhadap perekonomian.
"Program ini membuka pasar bagi petani untuk menjual berasnya kepada Bulog," katanya.
Program bansos beras, menurut dia, merupakan kebijakan presiden dalam upaya meringankan beban masyarakat terdampak pandemi.
"Presiden berpesan agar tidak ada masyarakat yang kelaparan selama pandemi," pungkasnya.
Baca juga: Mensos minta kajian beras bansos dorong penurunan kekerdilan
Baca juga: Mensos pastikan stok untuk bansos beras aman
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020