"Dengan melibatkan banyak negara hasilnya akan jauh lebih baik," kata Marwan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kemitraan dengan sejumlah negara akan menghasilkan vaksin yang benar-benar cocok dengan genetika bangsa Indonesia.
"Genetika bangsa Indonesia itu khas dan perlu vaksin COVID-19 yang khas dan cocok untuk kita sehingga benar-benar aman untuk kesehatan maupun dampaknya untuk jangka panjang," katanya.
Baca juga: Argentina berharap dapat 10 juta dosis vaksin Sputnik Rusia
Baca juga: Bupati Bogor sebut banyak warganya takut divaksin COVID-19
Mantan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu juga mengapresiasi pemerintah yang berkunjung ke sejumlah negara pengadaan vaksin COVID-19.
Ia juga berharap kunjungan para menteri ke Eropa dan juga beberapa negara Asia mendapat hasil yang menggembirakan, baik dari sisi kesehatan maupun pemulihan ekonomi.
Kerja sama tersebut, kata dia, perlu dipertegas antara kepentingan bisnis ke bisnis, pemerintah ke pemerintah atau perpaduan dari keduanya. Bisa juga Indonesia mendapatkan vaksin secara murni untuk kepentingan kemanusiaan.
"Kepentingannya harus jelas antara Government to Government atau Business to Business atau kombinasi keduanya. Pemulihan kesehatan sudah sangat mendesak, selain ekonomi dan sosial di masing-masing negara, WHO juga harus transparan dan terbuka soal vaksin COVID-19," kata dia.*
Baca juga: Ahli Virologi: Teknologi memungkinkan penemuan vaksin lebih cepat
Baca juga: Warga Brazil protes kewajiban imunisasi COVID-19, tes Sinovac
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020