Perusahaan Produksi Vaksin dan Biologi (Vabiotech) negara Asia Tenggara itu melakukan uji coba vaksin pada 12 monyet rhesus, jenis monyet dari keluarga Macaca mulatta, demikian laporan harian Vietnam News.
Uji coba pada monyet, berusia tiga sampai lima tahun, dilakukan pada 27 Oktober di Pulau Reu, provinsi utara Quang Ninh.
Mamalia dengan bobot lebih dari tiga kilogram itu masing-masing diperiksa kesehatannya, dan tidak ada infeksi penyakit apa pun, seperti dikutip Direktur Vabiotech, Do Tuan Dat.
Monyet yang menerima suntikan vaksin akan dipantau selama tiga bulan dalam dua kelompok terpisah. Kemudian sampel darah mereka akan diperiksa di Hanoi untuk analisis lebih lanjut.
Disebutkan pula bahwa uji coba tersebut akan mengikuti model serupa yang mungkin dilakukan pada manusia. "Hewan tersebut akan disuntikkan vaksin dua kali, dengan selisih waktu 18-21 hari."
Vabiotech pada Juni lalu turut melibatkan tikus dalam uji coba vaksin mereka.
Para ilmuwan juga akan menguji antigen pada hewan lain, namun hasil uji coba pada monyet akan menjadi "acuan untuk tahap pengujian berikutnya sekaligus usulan untuk menguji vaksin pada manusia," bunyi laporan tersebut.
Vietnam melaporkan 1.192 kasus COVID-19, termasuk 35 kematian dan 1.065 pasien sembuh, berdasarkan data Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS.
Lebih dari 100 vaksin COVID-19 di seluruh dunia sedang dikembangkan guna mengatasi krisis global.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Tak ada hal mengkhawatirkan uji klinis fase 3 vaksin Sinovac
Baca juga: CEPI akan danai pengembangan kandidat vaksin COVID-19 dari China
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020