Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mecapai Rp361,5 triliun atau sudah 52 persen dari pagu anggaran Rp695,2 triliun hingga 26 Oktober 2020.Ini sudah cukup terakselerasi beberapa bulan terakhir
"Ini sudah cukup terakselerasi beberapa bulan terakhir," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam webinar Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) di Jakarta, Rabu.
Dalam paparannya, Febrio menjelaskan anggaran kesehatan sudah terealisasi sebesar Rp30,74 triliun dari pagu Rp87,55 triliun, perlindungan sosial mencapai Rp174,06 triliun dari pagu Rp203,90 triliun.
Selanjutnya, anggaran untuk sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah sudah terealisasi sebesar Rp28,61 triliun dari pagu Rp106,11 triliun.
Kemudian, insentif usaha mencapai Rp35,49 triliun dari pagu Rp120,61 triliun, dan dukungan untuk UMKM mencapai Rp92,6 triliun dari pagu Rp123,46 triliun.
Realisasi hingga Oktober, lanjut dia, diperkirakan akan sedikit melandai karena ada beberapa program yang sudah terserap hampir 100 persen di antaranya program keluarga harapan (PKH), bantuan beras dan kartu prakerja.
Menurut dia, cepatnya realisasi alokasi belanja Pemulihan Ekonomi Nasional untuk kelompok perlindungan sosial karena data yang sudah lengkap sehingga memudahkan penyaluran.
Sedangkan beberapa program baru akan disalurkan pada November ini di antaranya subsidi bantuan gaji termin kedua dan diharapakan penyerapan pada bulan ini akan semakin meningkat.
"Setiap minggu dilakukan monitoring dan evaluasi, mana program yang efektif dan diterima cepat masyarakat, itu kemudian diperkuat," katanya.
Baca juga: Dana PEN DKI Jakarta untuk biayai enam proyek infrastruktur
Baca juga: Dukung PEN, BRI telah salurkan KUR Super Mikro Rp5,2 triliun
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020