Gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan sistem drainase di Jakarta mampu menampung air hujan maksimal 100 milimeter (mm) per hari ketika musim basah atau hujan.bisa surut dalam waktu kurang dari enam jam
"Maksimalnya rata-rata 100 milimeter per hari. Karena itu bila hujan lokal di bawah 100 milimeter, ditargetkan tidak boleh terjadi banjir," kata Anies usai apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di lapangan JIC II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu.
Namun kata Anies, bisa curah hujan di atas 100 mm seperti awal 2020, maka Pemprov DKI harus bersiap menghadapi segala kemungkinan terjadi.
Oleh karena itu, Anies mengingatkan semua pihak untuk selalu bersiaga agar Jakarta bebas dari banjir.
"Jika ada curah hujan yang amat lebat, kita bisa surut dalam waktu kurang dari enam jam," tegas Anies.
Selain mempercepat surutnya banjir, Anies juga memastikan agar tidak ada korban jiwa saat banjir terjadi. Kata dia, kedua indikator itu merupakan kunci kesuksesan penanganan banjir di DKI.
Anis menjelaskan apel kesiapsiagaan bertujuan untuk mengingatkan untuk tetap siaga selama musim hujan.
Selain itu, mengirimkan pesan ke seluruh masyarakat bahwa seluruh komponen pemerintah, TNI, Polri dan unsur masyarakat bersatu padu dalam mengantisipasi musim hujan.
Ratusan personel dari berbagai unsur hadir dalam apel di antaranya Puspomal, Kodam Jaya, Armada I, Kolinlamil, Marinir, Lantamal III, Pushidrosal, Koops AU, Polda Metro, Polairud, Polres Metro Jakarta Utara, Polsek Tanjung Priok, Satpol PP, Gulkarmat, Dishub, SDA, LH Dinsos, Disnakertrangi, Bina Marga, Pertamanan, Kesehatan, Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Tagana, PMI hingga Baznaz Baziz.
Baca juga: Jakpus rencanakan kolam retensi untuk cegah genangan di Tanah Abang
Baca juga: Kali Tambun Rengas dinormalisasi untuk antisipasi banjir
Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020