Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup turun seiring ketatnya pemilihan presiden Amerika Serikat.Pemilihan presiden AS yang berlangsung dengan sangat ketat membuat market bersikap hati-hati
IHSG ditutup melemah 54,25 poin atau 1,05 persen ke posisi 5.105,2. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 13,64 poin atau 1,72 persen menjadi 781,13.
"Pemilihan presiden AS yang berlangsung dengan sangat ketat membuat market bersikap hati-hati. Di sisi lain, market menanti pengumuman PDB kuartal III Indonesia besok yang diproyeksikan masih minus, sehingga akan tergolong dalam kategori resesi," kata Analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Rabu.
Dibuka naik, IHSG relatif nyaman bergerak di teritori positif pada sesi pertama. Namun pada sesi kedua, IHSG turun dan tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, sembilan sektor terkoreksi dimana sektor keuangan paling dalam yaitu minus 1,72 persen, diikuti sektor properti dan sektor aneka industri masing-masing minus 1,68 persen dan minus 1,56 persen. Sedangkan satu sektor naik yaitu sektor perdagangan sebesar 0,34 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp7,74 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 711.652 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,1 miliar lembar saham senilai Rp8,02 triliun. Sebanyak 158 saham naik, 281 saham menurun, dan 160 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 399,75 poin atau 1,72 persen ke 23.695,23, indeks Hang Seng turun 53,59 poin atau 0,21 persen ke 24.886,14, dan indeks Straits Times meningkat 17,67 poin atau 0,71 ke 2.514,88.
Baca juga: IHSG diprediksi naik ikuti penguatan bursa saham global
Baca juga: IHSG ditutup melambung di zona hijau, ikuti penguatan bursa global
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020