Panen raya kedelai di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar tersebut ditandai dengan pemotongan kedelai secara simbolis oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, para Dirjen di Kementerian Pertanian, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, Wakapolda Sulbar Brigjen Polisi Umar Faroq, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masda serta para pejabat di daerah itu.
Pada kesempatan itu, Menteri Pertanian menyerahkan bantuan secara simbolis berupa benih, alat mesin pertanian (alsintan) serta sarana produksi dengan nilai bantuan Rp44,05 miliar untuk Pemprov Sulbar dan Rp7,5 miliar untuk Kabupaten Polewali Mandar.
Baca juga: Pemprov Sulbar kembangkan tanaman kedelai 50.000 ha mulai 2021
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta pemerintah daerah bersama masyarakat untuk memajukan sektor pertanian, agar kebutuhan pangan masyarakat di Sulbar lebih terjamin dan petani sejahtera.
Mantan Gubernur Sulsel itu mengaku optimistis, eksistensi pembangunan di bidang pertanian akan mendongkrak perekonomian negara.
Ia menilai, saat perekonomian berbagai negara mengalami penurunan akibat dampak COVID-19, namun tidak berlaku bagi sektor pertanian yang mampu eksis di tengah pandemi COVID-19.
"Optimalkan lahan yang ada, tetapi tentu tidak mudah seperti membalikan tangan. Namun begitu, Presiden Joko Widodo sangat mendorong pertanian dan beliau meminta kepala daerah berkonsentrasi mempersiapkan kebutuhan pangan daerah," kata Syahrul Yasin Limpo.
Baca juga: Kedelai bisa cegah kanker payudara, sebut pakar gizi
Sementara, Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Menteri Pertanian pada panen raya kedelai di daerah itu.
Kehadiran Menteri Pertanian pada panen perdana kedelai menurut Gubernur, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Provinsi Sulbar, khususnya Kabupaten Polewali Mandar yang telah dipercaya sebagai kawasan prioritas program nasional pengembangan budidaya kedelai.
Hal senada disampaikan Bupati Polewali Mandar yang menyebut bahwa keberhasilan panen perdana kedelai merupakan motivasi bagi pemerintah setempat, dalam mewujudkan program pengembangan kedelai.
"Hal ini mendukung program menuju swasembada pangan nasional dimana, Sulbar telah menjadi penyuplai sejumlah komoditi pangan bagi sejumlah provinsi," kata Ibrahim Masdar.
"Di daerah ini setiap tahun, pola pertanian padi dan kedelai memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani itu sendiri," tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Petanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar Hassani menyebut, pengembangan kedelai seluar 540 hektare di daerah itu sebagai upaya pemerintah setempat untuk mensejahterakan para petani.
"Pascapenaman padi, para petani kemudian melanjutkan penaman kedelai di lahan seluas 540 hektare. Program ini telah berhasil dan hari ini kami mengundang Menteri Pertanian untuk melakukan panen perdana," ujar Hassani.
Pewarta: Amirullah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020