"Pos Indonesia optimistis penyaluran BST tahap lanjutan ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah dengan terus mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, memperbanyak titik layanan, memperpanjang jam layanan, serta memperluas kerja sama komunitas di daerah," ujar Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Faizal menyatakan dukungan terhadap kelancaran program BST. Dari tahap 1 sampai 7 ini pelaksanaan BST Pos terus berbenah dalam pendataan KPM BST.
Baca juga: Pemerintah perluas BST jangkau 10 juta KPM pada 2021
Bansos tunai (BST) merupakan bantuan berupa uang yang diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan/atau rentan yang terkena dampak wabah covid-19.
Bansos tunai tersebut akan disalurkan kepada sembilan juta KPM selama sembilan bulan, dengan nilai bantuan sebesar Rp600 ribu per KPM per bulan untuk April hingga Juni.
Lalu nilai bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan untuk bulan Juli hingga Desember 2020.
Baca juga: Erick rombak direksi PT Pos Indonesia
Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan Pos Indonesia Charles Sitorus menyampaikan bahwa Pos saat ini juga menyalurkan bantuan tambahan dari Kemendesa.
Penyaluran bantuan ini dimulai bersamaan dengan penyaluran BST tahap 8 dan 9 atau di bulan November dan Desember 2020. Bantuan Ini diharapkan mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia dan memperkuat ketahanan pangan warga terdampak Covid-19.
Bantuan Pangan Non Tunai Kartu Sembako berupa uang sebesar Rp200 ribu per KPM per bulan untuk membeli bahan pangan di e-warong yang diberikan kepada KPM peserta PKH dan Non PKH yang terdata di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Bansos tersebut diberikan kepada 20 juta KPM.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020