• Beranda
  • Berita
  • "The Witches" diprotes komunitas difabel, Warner Bros minta maaf

"The Witches" diprotes komunitas difabel, Warner Bros minta maaf

5 November 2020 10:34 WIB
"The Witches" diprotes komunitas difabel, Warner Bros minta maaf
Film "The Witches" (ANTARA/Warner Bros)

Warner Bros meminta maaf setelah dikritik oleh para penyandang disabilitas atas penggambaran karakter Anne Hathaway pada film "The Witches".

Dalam sebuah pernyataan, pihak studio mengatakan menyesali pelanggaran yang telah ditimbulkan. Film arahan Robert Zemeckis ini, memiliki karakter jahat bernama Penyihir Agung diperankan oleh Hathaway di mana ia kehilangan jarinya.

"Sangat sedih mengetahui bahwa penggambaran karakter fiksi dalam 'The Witches' dapat mengecewakan orang dengan disabilitas. Dalam mengadaptasi cerita aslinya, kami bekerja dengan desainer dan seniman untuk menghasilkan interpretasi baru dari cakar seperti kucing yang dijelaskan dalam buku," kata juru bicara Warner Bros dilansir Variety, Kamis.

"Kami tidak pernah bermaksud menggambarkan makhluk fantastik non-manusia tersebut untuk mewakili mereka. Film ini tentang kekuatan kebaikan dan persahabatan. Harapan kami adalah keluarga dan anak-anak dapat menikmati film tersebut dan merangkul tema penuh kasih yang memberdayakan ini," lanjut juru bicara tersebut.

Banyak penyandang disabilitas menunjukkan bahwa dia tampaknya memiliki Ectrodactyly atau sindrom malformasi kaki dan tangan yang terdiri dari jari tengah atau jari kaki yang hilang.

Komunitas disabilitas khawatir penggambaran penjahat dengan cacat fisik dapat melanggengkan stereotip bahwa disabilitas itu tidak normal atau menakutkan.

Atlet paralimpik Amy Marren mengatakan kecewa dengan Warner Bros dan menyatakan bahwa representasi ini dapat mempengaruhi pemikiran tentang perbedaan kaum disabilitas dan masyarakat pada umumnya.

"Perbedaan anggota tubuh tidak menakutkan. Perbedaan harus dirayakan dan kecacatan harus dinormalisasi," kata Marren.

Baca juga: Robert De Niro dan Anne Hathaway bergabung di film "Armageddon Time"

Baca juga: Anne Hathaway bicara soal "Princess Diaries 3"

Marren juga mengatakan banyak ahli bedah yang selalu berupaya membuat tangan palsu untuk anak-anak dan orang dewasa. Hal tersebut cukup mengecewakan, sebab semakin menegaskan jika berbeda adalah sesuatu yang menakutkan.

"Ya, saya sepenuhnya sadar bahwa ini adalah film, dan ini adalah penyihir. Tapi penyihir pada dasarnya adalah monster. Ketakutan saya adalah anak-anak akan menonton film ini dan tanpa menyadari bahwa film ini terlalu melebih-lebihkan dari karya asli Roald Dahl, akhirnya perbedaan anggota tubuh mulai ditakuti," ujar Marren.

RespectAbility, sebuah organisasi yang mengadvokasi penyandang disabilitas, mengatakan kecenderungan Hollywood untuk menjelekkan karakter jahat, bahkan secara tidak sengaja dapat menyebabkan orang takut pada perbedaan

"Keputusan untuk membuat penyihir ini terlihat lebih menakutkan dengan memiliki perbedaan anggota tubuh - yang bukan merupakan bagian asli dari plot - memiliki konsekuensi pada kehidupan nyata," kata wakil presiden komunikasi RespectAbility Lauren Appelbaum.

"Sayangnya, representasi dalam 'The Witches' mengajarkan anak-anak bahwa perbedaan anggota tubuh itu mengerikan atau sesuatu yang perlu ditakuti. Jenis pesan apa yang ingin disampaikan kepada anak-anak jika memiliki anggota tubuh yang berbeda?," kata Lauren.

"The Witches" memulai debutnya di HBO Max pada bulan Oktober. Ini adalah film kedua yang diadaptasi dari buku anak-anak populer Dahl. Ceritanya berpusat pada anak laki-laki yang terperangkap pada sekelompok penyihir saat tinggal bersama neneknya di sebuah hotel.

Setelah mengetahui rencana jahat mereka untuk mengubah anak-anak di dunia menjadi tikus, dia bekerja dengan neneknya untuk menggagalkan rencana tersebut. Selain Anne Hathaway, film ini juga menampilkan Jahzir Kadeem Bruno, Octavia Spencer, Stanley Tucci, Chris Rock dan Kristin Chenoweth.

Baca juga: Clint Eastwood garap "Cry Macho", kisah rodeo era 1970-an

Baca juga: Jason Momoa minta penyelidikan soal pelecehan pada "Justice League"


 

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020