• Beranda
  • Berita
  • Italia berlakukan semi karantina di Lombardy demi tekan COVID-19

Italia berlakukan semi karantina di Lombardy demi tekan COVID-19

5 November 2020 12:54 WIB
Italia berlakukan semi karantina di Lombardy demi tekan COVID-19
Sejumlah model menampikan busana pria untuk Musim Semi/Panas 2021 rancangan Dolce & Gabbana saat peragaan yang disiarkan langsung di kampus universitas Humanitas Research Foundation pada salah satu peragaan busana secara fisik pertama sejak pembatasan akibat wabah penyakit virus corona (COVID-19), selama Milan Digital Fashion Week, di Rozzano, selatan Milan, Italia, Rabu (15/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Alessandro Garofalo/AWW/djo
Pemerintah Italia akan kembali menetapkan aturan semi karantina di Lombardy, termasuk di sekitar Kota Milan, demi mengendalikan penyebaran COVID-19, kata Perdana Menteri Giuseppe Conte, Rabu (4/11).

Otoritas di Italia sebelumnya pada Rabu menerbitkan aturan baru yang bertujuan memperketat pembatasan dan membagi daerah-daerah menjadi tiga zona warna, yaitu merah, oranye, dan kuning.

Zona merah adalah untuk daerah yang memiliki tingkat penularan tinggi, zona oranye untuk menengah, dan zona kuning untuk tingkat kasus positif rendah COVID-19.

Tidak hanya itu, sistem zonasi di Italia juga mempertimbangkan beberapa faktor lain, misalnya tingkat infeksi lokal dan daya tampung rumah sakit.

Dengan demikian, pembatasan pun dilakukan berdasarkan zona yang ditetapkan di masing-masing daerah di Italia.

Di daerah zona merah, warga hanya diperbolehkan keluar rumah untuk bekerja atau melakukan kegiatan lain terkait kesehatan dan kedaruratan. Bar, restoran, dan sebagian besar pertokoan akan ditutup.

Kegiatan belajar mengajar juga akan berlangsung lewat Internet.

Namun, tidak seperti aturan karantina yang berlaku pada musim semi, pemerintah saat ini memperbolehkan seluruh pabrik tetap beroperasi.

"Kapasitas layanan perawatan intensif akan kewalahan dalam beberapa minggu ke depan, kami harus mengintervensi," kata PM Conte saat mengumumkan kebijakan zonasi pada sesi jumpa pers. Aturan zonasi akan mulai berlaku Jumat (6/11).

Conte mengatakan Lombardy, Piedmont, Calabria, Valle D'Aosta masuk dalam zona merah penularan COVID-19. Lombardy merupakan daerah terpadat dan terkaya di Italia. Setidaknya, seperenam dari total populasi di Italia ada di Lombardy dan daerah itu menyumbang lebih dari seperlima dari total produk domestik bruto nasional.

Sementara itu di daerah zona oranye, toko diperbolehkan buka dan warga dapat bergerak bebas di dalam kota. Namun, mereka tidak diperkenankan berpergian ke luar kota. Daerah yang masuk zona oranye di antaranya adalahPuglia dan Sisilia.

Sebanyak 20 daerah sisanya, termasuk Lazio dan ibu kota Italia, Roma, masuk ke dalam zona kuning. Artinya, tidak ada pembatasan kegiatan dan pergerakan di daerah tersebut sebagaimana yang berlaku di zona merah dan zona oranye.

Kementerian Kesehatan Italia pada Rabu melaporkan 352 kematian baru terkait COVID-19. Satu hari sebelumnya, kasus kematian mencapai 353 jiwa. Jumlah kasus positif COVID-19 harian juga terus naik dari 28.244 ke 30.550 orang.

Terlepas dari sistem zonasi, restoran dan bar tetap harus tutup pada pukul 18.00. Sementara itu, bioskop, restoran museum, pusat kebugaran, dan pusat perbelanjaan wajib tutup saat akhir pekan.

Seluruh kegiatan belajar mengajar di tingkat sekolah menengah atas dilakukan via Internet, sementara siswa di tingkat yang lebih rendah diperbolehkan belajar di sekolah.

Sumber: Reuters

Baca juga: Bioskop Italia kembali ditutup hingga 24 November 2020

Baca juga: Italia perpanjang status darurat COVID-19 hingga akhir Januari 2021

Baca juga: Mantan PM Italia Berlusconi positif corona


 

Pemerintah minta WNI patuhi aturan di negara terdampak corona

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020