"Selama ini mayoritas memandang sepeda sebagai alat olahraga, sport, harus diubah jadi transport. Ini yang sedang kita kerjakan, dengan adanya infrastruktur sepeda itu, harapannya pengemudi sepeda merasa lebih nyaman kalau ada di jalan menggunakan sepeda-sepeda transport," kata Anies di Jakarta, Kamis.
Dalam beberapa bulan ini, kata Anies, telah terjadi peningkatan jumlah pengguna sepeda. Berdasarkan laporan ada peningkatan 10 kali lipat.
Beberapa bulan ini, yang menggunakan sepeda di hari kerja di sekitar Sudirman-Thamrin dihitung oleh Dishub mengalami lonjakan 10 kali lipat. "Artinya, kita sudah mulai menyaksikan orang menggunakan sepeda alat transport," kata dia.
Jumlah tersebut, kata Anies, bisa mengalami peningkatan lagi jika dari 63 kilometer (km) jalur sepeda di Jakarta saat ini, bisa ditingkatkan hingga target 500 km jalur sepeda tercapai.
"Terkait rencana membangun jalur sepeda, saat ini sudah terbangun 63 km jalur sepeda. Kita merencanakan membangun sampai 500 km jalur sepeda di Jakarta untuk meningkatkan jumlahnya," ujar dia.
Baca juga: Kadishub DKI imbau warga tak bawa barang berharga saat bersepeda
Baca juga: DKI bagikan buku saku agar masyarakat bersepeda dengan aman-bijak Meski demikian, Anies memperkirakan pembangunan jalur sepeda sepanjang 500 kilometer di ibu kota, bakal tertunda karena anggaran Pemerintah DKI masih difokuskan untuk penanggulangan COVID-19 dan banjir.
"Kami ingin nomor satu COVID-19 dulu tertangani dengan baik," kata Anies.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI terkontraksi cukup besar karena COVID-19.
"Prioritas memang penanganan COVID-19, sambil kita lihat apakah masih ada ruang untuk itu (pembangunan jalur sepeda)," ujarnya.
Anies menyatakan Pemprov DKI berjanji bakal terus membangun secara bertahap infrastruktur sepeda di ibu kota.
"Dengan adanya infrastruktur itu harapannya pengemudi sepeda merasa lebih nyaman kalau ada di jalan menggunakan sepeda," tuturnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020