Aplikasi Tokocrypto memungkinkan nasabah menyimpan dan mengirim aset kripto melalui smartphone. Aplikasi itu diharapkan dapat memberikan pengalaman transaksi yang menyenangkan dengan tampilan user interface yang simple dan mudah digunakan.
"Berkembangnya teknologi Blockchain di Indonesia terlihat semakin pesat. Tentunya teknologi ini memberikan harapan bagi masyarakat luas agar dapat mengakses sistem keuangan yang terbuka dan transparan", kata Pang Xue Kai, CEO dan Co-Founder Tokocrypto, dalam siaran pers, Kamis.
Baca juga: Tokocrypto sediakan platform Waves lewat ekosistem DApps
Kai mengatakan, setelah Indonesia Blockchain Week pada Agustus 2020, Tokocrypto berusaha membuka gerbang bagi masyarakat Indonesia agar dapat mengakses sistem keuangan terdesentralisasi dengan mudah dan aman, serta menjadi sarana edukasi untuk lebih memahami teknologi blockchain dan aset kripto.
Salah satu fitur yang diunggulkan dalam aplikasi itu adalah dukungan teknis pelanggan yang siap membantu para nasabah dalam waktu 24 jam. Aplikasi itu juga memperdagangkan berbagai macam aset kripto seperti BTC, ETH, BNB, USDT, BUSD, XRP dan jenis token lainnya.
Dari segi keamanan, aplikasi itu didukung teknologi Know-Your-Customer (KYC) dan 2FA. Tokocrypto juga mengadopsi teknologi keamanan terkini milik Binance, serta bekerja sama dengan beberapa institusi guna memastikan keamanan dan kepatuhan, yaitu ASLI RI untuk verifikasi data nasabah serta Merkle Science dan Coinfirm untuk analisa transaksi.
"Dengan aplikasi itu, besar harapan kami Tokocrypto dapat menjadi rekan Anda dalam memulai investasi aset kripto dengan segala kemudahan, fasilitas terbaik serta inovasi-inovasi yang kami berikan bagi seluruh nasabah kami. Baik investor pemula maupun trader profesional, Tokocrypto siap membantu”, tutup Kai.
Aplikasi itu dapat diunduh pengguna Android sejak 2 November 2020. Pengguna perangkat iOS juga dapat segera mengakses aplikasi perdagangan aset kripto tersebut.
Baca juga: Binance gelar kompetisi PUBG empat negara
Baca juga: Tokocrypto rilis token SRM percepat pertumbuhan "crypto-economics"
Baca juga: IBW 2020 fokus pada teknologi blockchain "decentralized"
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020