Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membantu pondok pesantren dalam mencegah penularan virus corona jenis baru penyebab COVID-19 dengan memberikan bantuan alat pelindung diri (APD).Pengasuh pondok pesantren di Kudus agar ekstra waspada terhadap penularan COVID-19 agar lingkungan tidak menjadi klaster baru COVID-19
"APD yang diberikan, mulai dari sarung tangan, cairan disinfektan, masker, dan perlengkapan penunjang lainnya untuk penanganan COVID-19," kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo saat penyerahan bantuan APD secara simbolis untuk beberapa pondok pesantren wilayah Kecamatan Jati di Ponpes Darusy Syifa Al Islam Desa Ploso Kudus, Kamis.
Terlebih lagi, lanjut dia, aktivitas di pondok pesantren di Kudus kini berangsur normal.
Meskipun demikian, dia mengingatkan, pengasuh pondok pesantren di Kudus agar ekstra waspada terhadap penularan COVID-19 agar lingkungan tidak menjadi klaster baru COVID-19.
Oleh sebab itu, menurut dia, kebutuhan alat pelindung diri (APD) harus dicukupi.
Ia menjelaskan bahwa penerapan protokol kesehatan secara ketat menjadi kunci utama dalam upaya menekan penyebaran COVID-19.
Misalnya, pengecekan suhu badan sebelum santri masuk kelas, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan memakai masker.
"Bahkan ketika aktivitas makan, juga harus waspada. Cukup konsentrasi hanya untuk makan saja tidak perlu berbicara dengan teman. Kalau bicara, baru pakai masker," katanya.
Pondok pesantren yang akan mendapatkan bantuan APD di wilayah Kecamatan Jati sebanyak tujuh pondok pesantren.
Pemkab Kudus sendiri berencana memberikan bantuan serupa kepada semua ponpes yang ada di sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus, demikian M Hartopo.
Baca juga: Positif COVID-19 di Kudus-Jawa Tengah capai 2.023 kasus
Baca juga: Cek Fakta: Ribuan santri di Kudus tak sadarkan diri usai tes cepat?
Baca juga: Ada satu lagi, nakes di Kudus-Jateng meninggal bertambah tiga orang
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020