• Beranda
  • Berita
  • Aksantara ITB borong juara di Kontes Robot Terbang Indonesia 2020

Aksantara ITB borong juara di Kontes Robot Terbang Indonesia 2020

6 November 2020 15:17 WIB
Aksantara ITB borong juara di Kontes Robot Terbang Indonesia 2020
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aksantara ITB kembali mengharumkan nama ITB di ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 23-31 Oktober 2020 yakni dengan menyabet lima dari enam divisi perlombaan KRTI 2020.  (Dok Humas ITB)

Adanya pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada persiapan lomba

Unit Kegiatan Mahasiswa ITB Aksantara memborong juara di Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2020 yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 23-31 Oktober 2020 dengan menyabet lima dari enam divisi perlombaan.

Pada tahun 2020 ini, Universitas Lampung (Unila) terpilih sebagai tuan rumah perlombaan ini dan kurang lebih 33 perguruan tinggi ikut serta pada perlombaan ini seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Indonesia, Telkom University.

Ketua Aksantara ITB 2019-2020 Rafael (AE’17) di Bandung, Jumat, mengatakan tim telah melakukan persiapan KRTI 2020 sejak awal Januari bersamaan dengan proses rekrutmen anggota baru dan pembentukan tim lomba KRTI Aksantara.

Baca juga: ITB melaju ke final Huawei ICT Competition tingkat dunia

Walaupun Unila menjadi tuan rumah KRTI 2020, karena situasi pandemi COVID-19 seluruh peserta tidak mengikuti lomba di Lampung melainkan diminta untuk mendemonstrasikan produk yang dilombakan dari daerahnya masing-masing.

"Adanya pandemi COVID-19 ini juga berdampak pada persiapan lomba, awalnya pihak kampus belum mengizinkan untuk melakukan aktivitas khusus untuk tim lomba di area kampus sehingga kami tidak dapat mengakses fasilitas kampus dan workshop yang biasa kami gunakan untuk persiapan lomba," kata dia.

"Sampai akhirnya pihak kampus mengizinkan kami untuk mendapatkan tempat kerja di Asrama Sangkuriang ITB. Tidak hanya soal tempat persiapan lombanya saja, tetapi juga tempat untuk mendemonstrasikan produk menjadi kendala lain yang dihadapi. Karena demonstrasi produk dilakukan dari daerah masing-masing yang kemudian dibuat video, mencari tempat yang luas dengan izin resmi itu bukan hal yang mudah," lanjut Rafael.

Baca juga: Startup ITB wakili Indonesia di University Startup World Cup 2020

Menjalani perlombaan di tengah situasi pandemi COVID-19 bukanlah hal yang mudah. Namun tim Aksantara ITB telah membuktikan bahwa keterbatasan situasi bukan menjadi hambatan untuk berpikir kreatif, adaptif, menghasilkan karya yang inovatif, dan spektakuler.

Rafael berharap ke depannya prestasi ini menjadi motivasi Aksantara ITB untuk terus mempertahankan performa dan meningkatkan prestasinya pada kompetisi selanjutnya. Rafael juga berterima kasih pada seluruh Civitas Academica ITB yang telah mendukung tim Aksantara ITB untuk mengikuti KRTI 2020.

Tim Aksantara ITB berhasil memenangkan lima gelar dari enam divisi perlombaan KRTI 2020 seperti Juara 1 pada divisi Racing Plane mengalahkan 33 perguruan tinggi, Juara 2 pada divisi Fixed Wing (FW) mengalahkan 20 perguruan tinggi.

Baca juga: ITB: Potensi tsunami 20 meter terjadi jika dua segmen megathrust pecah

Kemudian Juara 3 divisi Technology Development subdivisi Propulsion System Development (TDP) mengalahkan 7 perguruan tinggi, Juara 3 divisi Technology Development subdivisi Airframe Inovation (TDA) mengalahkan 13 perguruan tinggi dan Juara Harapan 2 divisi Technology Development subdivisi Flight Controller Development (TDF).

KRTI merupakan kontes robot terbang tahunan berskala nasional, setiap divisi yang diperlombakan memiliki tema yang berbeda-beda seperti divisi Fixed Wing yang mengangkat tema “Pengiriman Paket Darurat pada Wilayah Karantina” dan divisi Technology Development (TDA, TDF, dan TDP) mengangkat tema “Innovate UAV Technology”.

Aksantara ITB merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang robotika terbang atau yang biasa disebuat Unmanned Aerial Vehicle/Drone (UAV).

Unit ini resmi didirikan pada 2018, berawal dari tim lomba yang dibentuk untuk menghadapi KRTI 2013 hingga akhirnya menjadi sebuah unit untuk menyalurkan minat di bidang UAV.

Baca juga: Teknologi merupakan ujung tombak perkembangan bangsa, sebut ahli








 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020