"Jumlah kasus aktif dengan terjangkit COVID-19 menjadi 11.530 kasus," ujar Dirjen KKM Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Jumat.
Negara Bagian Sabah mencatatkan sebanyak 1.199 kasus (68,3 persen) dari keseluruhan kasus positif dan sebanyak 741 kasus (42,2 persen) yang dilaporkan itu berkaitan dengan klaster-klaster di Pusat Tahanan Sementara (PTS) dan penjara.
"Ini melibatkan klaster PTS Tawau (372 kasus), klaster Penjara Sandakan (184 kasus), klaster Seberang Perai (162 kasus), klaster Tembok (10 kasus), klaster Penjara Kepayan (8 kasus), klaster Penjara Reman (tiga kes), dan klater Benteng LD (dua kasus)," katanya.
Negara-negara bagian di Lembah Klang (Semenanjung Malaysia) mencatatkan sebanyak 191 kasus (10,9 persen) dan Wilayah Persekutuan (WP) Labuan mencatatkan sebanyak 59 kasus positif (3,4 persen).
"Kelima negara bagian masih berada dalam Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) menyumbang sebanyak 1.449 kasus (82,6 persen) dari keseluruhan kasus positif COVID-19 pada hari ini," katanya.
Dia mengatakan hingga kini terdapat 83 pasien COVID-19 yang sedang dirawat di ICU, yang 32 di antaranya memerlukan bantuan pernapasan.
Crisis Preparedness and Response Centre (CPRC) Kebangsaan melaporkan terdapat penambahan dua kematian berkaitan COVID-19 sehingga jumlah kumulatif kematian COVID-19 di Malaysia adalah sebanyak 279 orang.
Baca juga: 17 pegawai perusahaan sarung tangan di Malaysia positif COVID-19
Baca juga: Asosiasi Medis Malaysia tolak darurat nasional
Baca juga: Malaysia alokasikan Rp60 M untuk perangi COVID-19
83 WNI terdampak karantina Malaysia kembali ke tanah air via Kualanamu
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020