• Beranda
  • Berita
  • Waskita Karya bangun gedung ikonik bergaya pinisi di Sulsel

Waskita Karya bangun gedung ikonik bergaya pinisi di Sulsel

7 November 2020 10:47 WIB
Waskita Karya bangun gedung ikonik bergaya pinisi di Sulsel
Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono. ANTARA/HO Waskita Karya.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dipercaya PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda) untuk membangun gedung ikonik dengan filosofi kapal pinisi di pusat kota Makassar, Sulawesi Selatan senilai Rp1,9 triliun, yang akan diperuntukkan sebagai perkantoran pemerintah provinsi.

Gedung Twin Tower Makassar yang berlokasi di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) itu dibangun dengan kontrak rancang bangun menggunakan skema turnkey dan rencananya akan dikerjakan dalam waktu 532 hari kalender serta waktu pemeliharaan selama 360 hari kalender.

"Nilai kontrak pembangunan Twin Tower Makassar sekitar Rp1,9 triliun dengan lingkup pekerjaan meliputi rancang bangun seperti pekerjaan struktur, arsitek, MEP (Mechanical, Electrical dan Plumbing) dan landscape," kata Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Waskita: SWF dapat percepat divestasi ruas tol perseroan

Destiawan menjelaskan bahwa lokasi Twin Tower Makassar dibangun di atas lahan 8 hektare tepat berada di jantung burung garuda dari total luas lahan alokasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan seluas 157 hektare.

Twin Tower akan diperuntukkan untuk kepentingan perkantoran Pemprov Sulsel dan perkantoran legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel dengan luas Gross Floor Area (GFA) kurang lebih 154.551 meter persegi dengan rincian Tower 1 seluas 54.222 meter persegi yang berfungsi sebagai kantor pemerintahan.

Ada pun Tower 2 dengan luas 53.100 meter persegi yang berfungsi sebagai kantor DPRD dan hotel. Lalu podium dengan luas 47.229 meter persegi yang berfungsi sebagai ritel dan parkir. Di masing-masing bangunan tower ada 35 lantai.

Baca juga: Waskita Precast bidik nilai kontrak baru Rp5 triliun pada 2020

"Kenapa disebut gedung ikonik? Karena pembangunannya dilandasi filosofi kapal pinisi. Dua tower diibaratkan sebagai layar kapal dan di tengah dua tower itu akan ada gedung berbentuk lingkaran yang diibaratkan sebagai badan kapal," lanjutnya.

Tak hanya itu, Destiawan mengungkapkan, Twin Tower Makassar nantinya juga diperuntukkan untuk hotel, ritel komersial, gerai makanan dan minuman serta UMKM.

"Direncanakan dua lantai podium untuk area parkir, ritel, dan public services (layanan publik) tanpa basement. Ada juga ruang sidang dengan luas 6.113 meter persegi yang berfungsi sebagai ruang sidang dan drop off," imbuhnya.

Peletakan batu pertama pembangunan Twin Tower Makassar dilakukan pada Sabtu ini yang juga turut dihadiri jajaran BUMN konstruksi itu, yakni Direktur Operasi I PT Waskita Karya (Persero) Tbk Didit Oemar Prihadi dan Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto.


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020