Sebanyak 86 narapidana yang merupakan warga binaan dan pegawai di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelaa IIA Kendari di Sulawesi Tenggara dinyatakan sembuh dari COVID-19.Pegawai dan warga binaan sudah selesai masa isolasi dan sudah pulih semua
Dari jumlah tersebut, terbagi atas 69 orang warga binaan dan 17 orang merupakan pegawai Lapas Kelas IIA Kendari, unit pelaksanaan teknis (UPT) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sultra.
"Jadi untuk di Lapas Kendari, alhamdulillah baik pegawainya maupun warga binaan sudah steril. Pegawai dan warga binaan sudah selesai masa isolasi dan sudah pulih semua," Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Sultra Muslim, di Kendari Sabtu.
Dijelaskannya, para warga binaan diketahui terkonfirmasi positif COVID-19 berawal dari dilakukannya tes cepat kepada pegawai sipir termasuk kepada 412 warga binaan dan sebanyak 105 orang warga binaan dan 17 pegawai hasilnya reaktif.
Kata Muslim, setelah adanya warga binaan dan pegawai sipir yang reaktif berdasarkan hasil tes cepat COVID-19, maka pihaknya kemudian melakukan koordinasi kepada tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Kemudian ditindak lanjuti dengan test swab (uji usap) dan hasilnya 69 orang positif. Jadi saat hasilnya positif para warga binaan dan pegawai sipir ini menjalani isolasi di eks SMA Angkasa daerah Ranomeeto termasuk di Rumah Sakit Behteramas dan ruang isolasi lapas," jelas Muslim.
Baca juga: 207 napi positif COVID-19 jalani isolasi mandiri di Lapas Pekanbaru
Baca juga: 16 napi Lapas Pekanbaru terkonfirmasi COVID-19 dan seorang meninggal
Kata dia, setelah para warga binaan dinyatakan sembuh dan ketika masuk di dalam lapas masih menjalani isolasi selama 14 hari dan kini ke-69 warga binaan telah selesai masa isolasi.
Muslim tidak mengetahui sumber penularan virus corona di dalam lapas. Sebab, selama pandemi, tidak ada lagi kunjungan di Lapas Kelas IIA Kendari dan dialihkan melalui video call. Namun, Ia menduga, penularan di lapas bisa saja bersumber dari sipir yang memiliki akses keluar masuk di dalam area lapas.
"Nah, mungkin terkendalanya jangan sampai ada pegawai yang bawa itu, karena ini ini juga lalu-lalang. Tapi kan ini susah karena kita pasti akan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, kita tidak tahu ada apa di situ, inilah yang menjadi persoalan," tuturnya.
Kata Muslim, dalam menangani penyebaran COVID-19 di dalam tahanan, seluruh pegawai UPT Kanwil Kemenkumham Sultra telah menjalani uji usap antigen, termasuk penerapan porotokol kesehatan lebih ekstra lagi. Ia juga menyampaikan dirinya belum menerima adanya warga binaan di Lapas/Rutan lain yang positif COVID-19.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Kendari Abdul Samad Dama mengatakan sejak adanya warga binaan yang terinfeksi COVID-19, maka penerapan protokol kesehatan ekstra ditingkatkan lagi.
"Seluruh pegawai di lapas telah melaksanakan tes swab antigen, hasilnya semua negatif. Penerapan 3M lebih kami tingkatkan lagi. Semua pegawai dan warga binaan wajib memakai masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan," katanya saat dihubungi via telepon selulernya.
Baca juga: 59 warga binaan LP Padang dinyatakan negatif COVID-19
Baca juga: Riau waspadai klaster COVID-19 di Lapas karena 357 napi terinfeksi
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020