• Beranda
  • Berita
  • Kementerian LHK targetkan 5,9 juta pekerja padat karya tanam mangrove

Kementerian LHK targetkan 5,9 juta pekerja padat karya tanam mangrove

7 November 2020 18:18 WIB
Kementerian LHK targetkan 5,9 juta pekerja padat karya tanam mangrove
Mentri LHK, Siti Nurbaya usai melakukan kunjungan kerja program PKPM di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, di Serang, Sabtu.  (Mulyana)

Menteri LHK: Mangrove ini sebetulnya pohon yang sangat bagus untuk memelihara udara tetap bersih.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI menargetkan 5,9 juta orang pekerja di seluruh Indonesia dilibatkan dalam program padat karya penanaman mangrove (PKPM) sebagai bagian pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.

"Jadi kalau dimulai September, persiapan rata-rata pekerjaan mangrove itu 60 hari. Mereka bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore, dan mendapat uang Rp80ribu perhari. Dan uangnya itu langsung dari rekening BRI ke rekening masyarakat," kata Menteri LHK Siti Nurbaya usai melakukan kunjungan kerja program PKPM di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, di Serang, Sabtu.

Ia mengatakan pemerintah pusat kembali menargetkan penanaman lahan mangrove yang luasannya mencapai 600 ribu hektare (ha) dalam empat tahun ke depan. Namun target penanaman 63 ribu hektare di tahun 2020 hanya mampu terealisasi sekitar 15 ribu hektare.

Baca juga: Hotspot turun drastis, Menteri LHK: Berkat sinergi berbagai pihak

"Ini perintah Presiden kepada saya, memang sebenarnya sejak bulan September itu 15 ribu hektare, tapi setelah dicek ke lapangan itu bisa 16 ribu hektare. Dan direncanakan 600 ribu hektare itu sekarang baru 15 ribu hektare. Semula ditahun ini akan 63 ribu hektare, tapi dicoba dulu 15 ribu hektare seperti apa," katanya.

Ia menuturkan dipilihnya penanaman mangrove sebagai program pemerintah dikarenakan pohon tersebut dapat menyimpan dan menyerap karbon di udara hingga 30 kali lipat lebih baik dibandingkan pohon-pihon lainya. Selain itu sudah menjadi tugas KLHK untuk mengurangi emisi karbon yang kondisinya kini cukup memprihatinkan.

"Jadi mangrove ini sebetulnya pohon yang sangat bagus untuk memelihara udara di kita tetap bersih. Mangrove menyimpan dan menyerap karbon di udara itu 30 kali lipat dibanding hutan," ujarnya.

Baca juga: UU Cipta Kerja, Ada sanksi pidana yang "bermain-main" dengan hutan

Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang Sribudi Prihasto mengatakan saat ini pihaknya belum merencanakan program penanaman mangrove untuk wilayah Kabupaten Serang. Akan tetapi sudah ada 3 perusahan yang mengajukan kerja sama di tahun 2020 untuk peningkatan lingkungan hidup di wilayahnya itu.

"Kalau tahun sekarang, ada 3 perusahaan yang menanam masing-masing ada 2 ribu pohon," katanya.

Ia juga mengungkapkan, kebutuhan pohon mangrove di sekitaran bibir pantai Kabupaten Serang sudah terbilang mencukupi. Sehingga saat ini, pihaknya hanya terfokus kepada restorasi dibandingkan reboisasi.

"Untuk di Kabupaten Serang sendiri itu ada sekitar 90 hektare (lahan mangrove), jadi saat ini kita hanya ada sebatas restorasi aja," kata Sribudi.

Baca juga: Rehabilitasi hutan dan konservasi dapat anggaran tertinggi pada 2021

Pewarta: Mulyana
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020