Medvedev mencetak 31 winners dengan 12 kesalahan sendiri saat berlaga di arena Bercy yang sepi tanpa penonton. Kondisi tersebut merupakan hasil keputusan pembatasan sosial yang digulirkan pemerintah setempat untuk menahan merebaknya kasus COVID-19 di Prancis.
Petenis berusia 24 tahun itu mematahkan servis untuk unggul 3-2 saat Raonic melakukan kesalahan sendiri dengan pukulan forehand.
Baca juga: Medvedev raih tempat di ATP Finals setelah tembus semifinal US Open
Keduanya kemudian tetap kuat saat melakukan servis dan Medvedev mengamankan set pembuka melalui servis dan pukulan melambung yang jitu pada kesempatan pertamanya.
"Ketika melawan Milos, kita dalam risiko karena jika dia menguasai permainan, akan sangat sulit untuk mematahkannya kembali. Saya tahu harus tetap fokus. Set pertama luar biasa, saya tidak memiliki break point untuk diselamatkan dan saya berhasil mematahkannya dengan cara yang baik," Medvedev menceritakan pertandingannya seperti dilaporkan laman resmi ATP.
Raonic kehilangan servis pada gim ke-11 set kedua, tetapi ia langsung membalas untuk memaksakan tiebreak. Namun Medvedev tetap mendominasi dan menutup pertandingan dengan skor penentuan yang didapat melalui smes keras.
"Set kedua jauh lebih ketat. Saya mengalami dua gim di mana saya harus menyelamatkan break point yang sulit. Saya berhasil mematahkannya meski sempat goyah. Tapi saya sangat senang bisa lolos ke final," katanya melanjutkan.
Medvedev masih menanti calon lawan di partai puncak. Pada semifinal lainnya, unggulan keempat dari Jerman Alexander Zverev dan unggulan teratas Rafael Nadal akan berebut posisi menjadi lawan Medvedev di final.
Baca juga: Medvedev langsung tersingkir di babak pertama French Open
Baca juga: Zverev ingin 'bebas dari kesalahan' untuk kalahkan Nadal di Paris
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020