Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto di Magelang, Minggu, mengatakan, mereka yang reaktif langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Merah Putih Kabupaten Magelang untuk ditindaklanjuti dengan tes usap (swab).
Ia menuturkan tes cepat dilakukan kepada semua pengungsi, untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.
Baca juga: Warga pengungsi Gunung Merapi di Magelang-Jateng jalani tes cepat
Berdasarkan laporan Posko Desa Banyurojo dari 238 pengungsi yang menjalani tes cepat, hasilnya semua dinyatakan nonreaktif. Posko Desa Mertoyudan dari 166 orang yang menjalani tes cepat, 3 di antaranya reaktif.
Kemudian Posko Desa Deyangan, dari 82 orang yang menjalani tes cepat, 3 orang di antaranya reaktif. Posko Gedung PPP dari 17 orang yang menjalani tes cepat, 1 orang dinyatakan reaktif.
Baca juga: Magelang siap tampung pengungsi jika Merapi erupsi
Selanjutnya di Posko Desa Ngrajek dari 96 pengungsi yang menjalani tes cepat, 2 di antaranya reaktif. Di pengungsian Ngrajek ini juga ada 4 orang sakit yang kemudian dirujuk ke RS Merah Putih.
Edy menyebutkan jumlah pengungsi di Kabupaten Magelang hingga Minggu siang sebanyak 767 orang.
Sejumlah pengungsi tersebut berasal dari Desa Krinjing sebanyak 126 orang, Desa Ngargomulyo 120 orang, Desa Paten 389 orang, dan Desa Keningar 132 orang.
Baca juga: 12 barak pengungsian Merapi belum terjangkau penerangan jalan
Baca juga: Sosialisasi waspada Merapi lewat buka bersama
***3***
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020