"Mereka telah dievakuasi kemarin (Sabtu) sore," kata Koordinator Bidang Operasi Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Endro Sambodo saat dihubungi di Yogyakarta, Minggu.
Baca juga: Warga Merapi jaga kearifan lokal nyalakan api unggun
Menurut Endro, kelompok rentan itu terdiri atas 31 balita, tiga orang ibu hamil, serta 95 lansia yang dua di antaranya merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan lima orang disabilitas.
Selain di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, sebagian warga kelompok rentan itu diungsikan ke gedung SD dan TK yang berlokasi di sebelah Balai Desa Glagaharjo.
"Mereka telah difasilitasi dengan dapur umum yang dikelola posko desa didampingi relawan dan Tagana," kata dia.
Baca juga: Meningkat Siaga, warga desa di lereng Merapi mengungsi ke Ngrajek
Sementara itu, untuk warga di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan proses evakuasi baru difokuskan untuk hewan ternak. "Untuk Umbulharjo baru ternak yang diturunkan," kata dia.
Menurut Endro, evakuasi terhadap warga di kawasan rawan bencana (KRB) III atau lima kilometer dari puncak Gunung Merapi dilakukan secara menyeluruh apabila status telah kembali meningkat menjadi awas.
Baca juga: Pekan ini warga sekitar Merapi mulai mengungsi, Sinabung erupsi lagi
Tim TRC BPBD DIY, menurut dia, saat ini memiliki tugas untuk mendampingi kawasan lereng Merapi sektor barat yakni di Desa Wonokerto, Girikerto, dan Purwobinangun, sektor tengah yakni Desa Hargobinangun, Umbulharjo, serta Kepuharjo, dan sektor Timur yakni Purwobinangun.
"Kami melakukan asistensi atau pendampingan terkait penyusunan rencana operasi dan pelaksanaan untuk kesiapsiagaan bencana," kata dia.
Baca juga: Ganjar apresiasi tempat pengungsian warga Merapi di Magelang
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020