• Beranda
  • Berita
  • Kluster ponpes penyumbang terbesar penambahan kasus COVID-19

Kluster ponpes penyumbang terbesar penambahan kasus COVID-19

9 November 2020 23:02 WIB
Kluster ponpes penyumbang terbesar penambahan kasus COVID-19
Peta sebaran pasien COVID-19 di Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Senin, (9/11/2020). (Antara/Dok/Satgas COVID-19 Kabupaten Sukabumi)
Kluster salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Cibadak menjadi penyumbang terbesar kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di awal pekan tepatnya pada Senin ini.

"Kasus COVID-19 bertambah 291 orang, dari jumlah tersebut 284 pasien berasal dari kluster salah satu ponpes di Kecamatan Cibadak," kata perwakilan Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Senin.

Adapun data penambahan kasus COVID-19 di Kabupaten Sukabumi, yakni enam kasus seluruhnya laki-laki akibat kontak erat dengan pasien positif sebelumnya yang berasal dari Kecamatan Surade, Cisolok, Palabuhanratu, Caringin dan Kalapanunggal.

Kemudian seorang perempuan berusia 55 tahun berasal dari Kecamatan Sukaraja, namun tidak ada riwayatnya. Selanjutnya sebanyak sebanyak 284 laki-laki berusia rata-rata 14-18 tahun berasal dari Kecamatan Cibadak yang merupakan kluster ponpes.

Baca juga: Operasi pengawasan protokol kesehatan di Sukabumi diperpanjang

Baca juga: Kasus kematian pasien COVID-19 di Sukabumi bertambah delapan orang


Menurutnya, kasus kluster ponpes menjadi perhatian khusus pihaknya karena hingga saat ini pemeriksaan usap (swab) masih terus dilakukan kepada guru, santri dan warga ponpes lainnya.

Selain itu, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 tengah menelusuri penyebab terjadinya penularan massal COVID-19 di satu ponpes tersebut dan tidak menutup kemungkinan ada penambahan kasus baru, karena masih ada beberapa hasil pemeriksaan usap yang belum keluar.

Santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 sudah melakukan isolasi secara mandiri dengan pengawasan dan pemantauan ketat dari instansi terkait dan untuk sementara aktivitasnya dibatasi.

"Kami pun sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran COVID-19 di lingkungan ponpes seperti penyemprotan cairan disinfektan dan pemeriksaan kesehatan terhadap para santri, pengurus dan tenaga pendidik," ucapnya.

Sementara, Pjs Bupati Sukabumi R Ghani secara tegas mengatakan seluruh ponpes wajib melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dan melakukan berbagai upaya pencegahan seperti memperketat keluar masuk santri maupun tamu.

Kemudian seluruh aktivitas di dalam ponpes harus sesuai protokol kesehatan yakni menjaga jarak, selalu menggunakan masker dan menjaga kesehatan dan kebersihan.*

Baca juga: Puluhan wisatawan yang sedang berwisata di Sukabumi reaktif COVID-19

Baca juga: 39 pasien probable COVID-19 Kabupaten Sukabumi meninggal

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020