Otoritas Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) di Deli Serdang, Sumatera Utara, mengaku sudah ada maskapai domestik yang mengajukan penerbangan umrah, setelah tujuh bulan Kerajaan Arab Saudi menangguhkan penerbangan ke Tanah Suci akibat wabah COVID-19.(Maskapai) sudah ada, Citilink. Sampai saat ini, baru itu. Tapi beroperasi kapan, kita belum tahu
"(Maskapai) sudah ada, Citilink. Sampai saat ini, baru itu. Tapi beroperasi kapan, kita belum tahu," terang Pelaksana tugas (Plt) Manajer Komunikasi dan Hukum KNIA, Fajri Ramdhani di Medan, Senin.
Sebelum pandemi virus corona jenis baru melanda Tanah Air, ucap dia, setidaknya dalam sepekan terdapat tiga kali keberangkatan dari Bandara Kualanamu langsung menuju Kota Jeddah maupun Kota Madinah di Arab Saudi.
Penerbangan ke Tanah Suci itu sendiri dilayani oleh maskapai asing Saudi Arabian Airline, dan maskapai domestik Lion Air.
"Sejauh ini, kami sebagai penyelenggara bandar udara memang dari sejumlah maskapai masih meminta konfirmasi untuk melayani penerbangan ke Timur Tengah membawa jamaah umrah," katanya.
"Kalau maskapai Saudi (Arabian Airline) belum," tegas Fajri.
Pemerintah pekan lalu telah menerbitkan aturan penyelenggaraan ibadah umrah semasa pandemi COVID-19, setelah Kerajaan Arab Saudi kembali menerima jamaah yang hendak beribadah di dua kota suci, yakni Mekkah dan Madinah.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Oman Fathurahman, mengatakan, bahwa ketentuan umrah semasa pandemi tertuang dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) No.719 Tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah pada masa pandemi COVID-19.
"Alhamdulillah jamaah Indonesia termasuk yang diizinkan berangkat umrah. Semua pihak harus memahami regulasinya," katanya.
Baca juga: Menhub dukung pembukaan kembali penerbangan umrah per 1 November
Baca juga: Indonesia dapat kuota 1.000 orang umrah per hari
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020